dc.description.abstract | Bimbingan rohani merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk menarik dan menggerakan gerbang Lembaga Pemasyarakatan. Bina rohani ialah pembimbing atau pembina yang memiliki kemampuan untuk mendorong seluruh aktivitas pelayanan Lembaga Pemasyarakatan menuju visi misi dan tujuan yang diharapkan. Ketika mampu dimanfaatkan maka bina rohani berperan penting dalam proses pembimbingannya, karena tentunya warga binaan akan merasakan gejala mental yang tidak stabil. Ia merasa dirinya tidak berdaya, tidak dapat berbuat sesuatu sehingga kondisi jiwanya menjadi tertekan, gelisah, cemas. Olehkarena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bina rohani dalam melaksanakan bimbingan agama Islam terhadap warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan peneliitian kualitatif dengan analisis deskriptif.
Hasil penelitiannya adalah 1) Peran Bina Rohani Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam menjalankan peranannya belum optimal, karena ada beberapa yang kurang dipatuhi dalam pelaksanaannya yakni bina rohani hanya melaksanakan tugasnya terhadap warga binaan yang berkenan saja, serta masing-masing warga binaan hanya wajib mengikuti bimbingan agama Islam selama 1 bulan. 2) Proses pelaksanaan bimbingan agama Islam memiliki perbedaan dalam pelaksanaanya. Bina rohani melakukan proses bimbingan dengan metode ceramah, diskusi, dan divariasikan dengan metode face to face. 3) Terdapat faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan bimbingan agama Islam. Adapun faktor pendukung adalah didukung atas kerjasama dengan lembaga lain yakni Kanwil Kementerian Agama, MUI, Pesantren, Almadinah, sarana dan prasarana yang memadai dan ketrampilan berkomunikasi. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan waktu, komukikasi organisasi lemah, jumlah personil bina rohani yang minim, kurangnya efisien tenaga bina rohani dalam mengelola waktu, minimnya kesadaran warga binaan dalam memanfaatkan pembinaan rohani. | en_US |