| dc.contributor.advisor | DIAH SETYAWATI DEWANTI | |
| dc.contributor.author | RAHAYU, TEGUH | |
| dc.date.accessioned | 2017-11-06T08:16:33Z | |
| dc.date.available | 2017-11-06T08:16:33Z | |
| dc.date.issued | 2017-07-22 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15796 | |
| dc.description | Banjarnegara Regency is administratively included in Central Java province and is the only district in Central Java that has the greatest potential for landslide disaster. Disaster mitigation is very necessary to be done to reduce itensitas occurrence of disaster and minimize casualties if at any time disaster occurs. In this study a sample of 100 people is a community in Sampang Village and Binangun Village which is the village with the largest landslide potential in Kecamatan Karangkobar with Contigent Valuation Method (CVM) as its approach method. This study aims to find out how much the value of willingness to pay society in Karnagkibar District for landslide mitigation. And what factors affect the willingness to pay. The analysis tools used are Binary logistic regression or Logistic regression.
Based on the research result, it is found that the willingness to pay value for landslide mitigation is Rp 8,450 with the willingness to pay value, as many as 55 percent of respondents are 55 respondents stated that they are willing to pay. The factors that affect the willingness to pay is the income and health costs. Both variables are negatively valued and significantly affect the willingness to pay for landslide mitigation in both villages. While the gender, age, education, number of households, the presence or absence of activity in the area of potential disaster, and the distance home to the area of potential disaster does not significantly affect the willingness to pay. | en_US |
| dc.description.abstract | Kabupaten Banjarnegara secara administrasi masuk dalam provinsi Jawa Tengahdan merupakan satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi bencana tanah longsor paling besar. Mitigasi bencana sangat dirasa perlu untuk dilakukan demi menggurangi itensitas terjadinya bencana dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa bila sewaktu-waktu terjadi bencana. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 100 orang yang merupakan masyrakat di Desa Sampang dan Desa Binangun yang merupakan desa dengan potensi tanah longsor paling besar di Kecamatan Karangkobar dengan Contigent Valuation Method (CVM) sebagi metode pendekatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai willingness to pay masyrakat di Kecamatan Karnagkibar untuk mitigasi bencana tanah longsor. Serta faktor apa saja yang mempengaruhi willingness to pay tersebut. Adapun alat analisis yang digunakan adalah regresi Binary logistic atau regresi Logistik.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai willingness to pay untuk mitigasi bencana tanah longsor adalah sebesar Rp 8.450 dengan nilai willingness to pay tersebut, sebanyak 55 persen responden yaitu sebanyak 55 orang responden menyatakan bersedia membayar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi willingness to pay adalah pendapatan dan biaya kesehatan. Kedua variabel tersebut bernilai negaif dan signifikan mempengaruhi willingness to pay untuk mitigasi bencana tanah longsor di kedua desa. Sedangkan jenis kelamin, usia, pendidikan, jumlah jiwa dalam rumah tangga, ada tidaknya aktivitas di daerah potensi bencana, dan jarak rumah ke daerah potensi bencana tidak signifikan mempengaruhi willingness to pay. | en_US |
| dc.publisher | FE UMY | en_US |
| dc.subject | willingness to pay, pendapatan, biaya kesehatan, mitigasi, dan tanah longsor. willingness to pay, income, health cost, mitigation, and landslide | en_US |
| dc.title | ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR (WILLINGNESS TO PAY) MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BANJARNEGARA | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FE
596 | en_US |
