Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, BAMBANG EKA CAHYA
dc.contributor.authorUTAMI, WELMA INDO
dc.date.accessioned2017-11-11T05:56:22Z
dc.date.available2017-11-11T05:56:22Z
dc.date.issued2017-08-11
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15906
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh digital democracy, menjelaskan dengan jelas mengenai pengaruh teknologi digital terhadap proses demokrasi itu sendiri. Perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) telah memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk menggunakan media sebagai sarana dalam menyampaikan berbagai ide, pikiran, pendapat, kritik, dan saran. Salah satu bentuk kontribusi media sosial terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia adalah upaya partisipasi politik masyarakat. Masyarakat menggunakan media sosial untuk membahas isu-isu politik, kebijakan pemerintah, dan perilaku para tokoh publik. Wacana/teks yang disampaikan di media sosial, seperti Facebook dan Twitter merupakan salah satu upaya partisipasi politik masyarakat Kota Yogyakarta dalam Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2017. Analisis penelitian ini dilakukan dengan cara analisis wacana kritis menurut Fairclough, bahwa analisis wacana kritis menyelidiki bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada bertarung dan mengajukan versinya masing-masing. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan akan dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif jelas berbeda dengan yang non-kualitatif. Dalam penelitian ini, menggunakan metode pengambilan sampel probabiliti (probability sampling). Pada penelitian ini, penulis telah menentukan 50 akun pengguna media sosial, seperti Facebook dan Twitter sebagai publik yang berpartisipasi pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta tahun 2017. Penelitian ini dikategorikan ke dalam empat kategori, yaitu (1) pengguna media sosial yang mendukung Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2017. (2) pengguna media sosial yang tidak mendukung Pilkada Kota Yogyakarta tahun 2017, (3) pengguna media sosial yang mendukung Imam Priyono dan Achmad Fadil sebagai Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta 2017 nomor urut pertama, dan (4) pengguna media sosial yang mendukung Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi sebagai Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta 2017 nomor urut kedua. Sehingga dari hasil penelitian, membuktikan bahwa media sosial sangat berguna di Indonesia untuk perkembangan dunia politik. Masyarakat dapat dengan bebas mengeluarkan ide, pikiran, kritik, dan saran tentang berbagai masalah politik dengan tetap mengidahkan norma-norma kesopanan.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectdigital democracy, pemilihan kepala daerah (Pilkada), media sosial.en_US
dc.titleANALISIS WACANA KRITIS PARTISIPASI POLITIK PEMILIHAN WALI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 DI MEDIA SOSIALen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 462en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record