dc.description.abstract | Pada era perkembangan informasi yang semakin lama semakin pesat, membuat masyarakat setiap detiknya mengakses informasi melalui berbagai media massa yang ada pada saat ini. Dari berbagai media massa yang ada, televisi menjadi salah satu pilihan yang banyak digandrungi oleh masyarakat. Dengan masuknya era digital di Indonesia membuat media televisi semakin canggih. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti salah satu televisi biro yang ada di Yogyakarta yaitu NET. TV Biro Yogyakarta. Penelitian ini berfokus pada manajemen produksi berita yang diterapkan di dalam news room NET. TV Biro Yogyakarta dalam mengemas berita tragedi Mapala UII. Fungsi-fungsi manajemen tersebut diantaranya fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, dan fungsi pengendalian. Fungsi perencanaan dimulai dengan mengadakan rapat redaksi yang dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk membahas framing berita seperti apa yang akan diambil dan siapa informan yang akan dimintai keterangan dalam tragedi Mapala UII ini. Fungsi pengorganisasian di mana para crew sudah mendapatkan tugas dan tanggung jawabnya sesuai yang telah ditetapkan oleh NET. Indonesia, akan tetapi NET. Biro Yogyakarta masih memberlakukan sistem double job karena crew berjumlah sedikit. Fungsi kepemimpinan peneliti melihat bagaimana peran pimpinan dalam mengarahkan dan memberi pengaruhnya kepada para crew. Dalam fungsi ini belum berjalan sesuai dengan idealnya, dapat dibuktikan pimpinan jarang mendampingi reporter dan video journalist dalam setiap proses liputan berita. Fungsi pengendalian sudah dilakukan sejak proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi. | en_US |