dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | WAHYUDIANA, FIANY CALISTA | |
dc.date.accessioned | 2017-11-13T06:34:48Z | |
dc.date.available | 2017-11-13T06:34:48Z | |
dc.date.issued | 2017-03-23 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15992 | |
dc.description | Latar Belakang : Obesitas sentral merupakan suatu keadaan dengan akumulasi
lemak berlebih yang terlokalisasi pada bagian perut. Prevalensi obesitas sentral
terus meningkat setiap tahunnya. Banyak faktor yang memicu terjadinya obesitas
sentral, beberapa diantaranya adalah tingkat religiusitas, asupan makan, dan
aktivitas fisik. Namun bukti yang ada menunjukkan hasil yang kurang konsisten.
Hal ini mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara tingkat
religiusitas, asupan makan, dan aktivitas fisik dengan obesitas sentral, khususnya
pada mahasiswa Pendidikan Dokter UMY dengan lingkup pendidikan yang
religius.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara acak sebanyak 130
responden menurut tahun pendidikan dan jenis kelamin. Namun setelah melalui
proses analisis distribusi data, terdapat 6 responden yang termasuk kategori oulier
dan harus di eksklusi sehingga subjek penelitian menjadi sejumlah 124
mahasiswa. Tingkat religiusitas diukur dengan kuesioner yang sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Asupan makan diukur dengan menggunakan metode
self estimating food record. Aktivitas fisik diukur dengan menggunakan The
General Practitioner Physical Activity Questionnaire (GPPAQ). Analisa data
multivariat menggunakan uji regresi logistic.
Hasil : Prevalensi obesitas sentral pada mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta sebesar 22,6%. Analisis regresi logistik
menunjukkan bahwa tingkat religiusitas yang tinggi berhubungan dengan resiko
obesitas sentral dengan nilai signifikansi 0,033 (p <0,05). Faktor sosial ekonomi,
yaitu UHR lebih dari Rp50.000 menunjukkan hubungan dengan obesitas sentral
dengan nilai signifikansi 0,040 (p < 0,05). Riwayat kegemukan pada keluarga juga
memiliki hubungan dengan terjadinya obesitas sentral dengan nilai signifikansi
0,006 (p< 0,05). Asupan makan dan aktivitas fisik tidak menunjukkan hubungan
yang bermakna dengan obesitas sentral.
Kesimpulan : Hubungan antara tingkat religiusitas, asupan makan, dan aktivitas
fisik dengan obesitas sentral pada mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta memiliki hubungan yang bermakna melalui variabel
tingkat religiusitas, faktor sosial ekonomi, dan riwayat kegemukan pada keluarga. | en_US |
dc.description.abstract | Background : Central obesity is a condition of excess abdominal fat in the
abdomen. The prevalence of central obesity has increased every year. There are
many causes of central obesity, some of them are religiosity, food intake, and
physical activity. But research has shown that the correlation is inconsistently. It
encourages the writer to find out the correlation between religiosity, food intake,
and physical activity with central obesity, especially among medical students in
Muhammadiyah University of Yogyakarta with highly religious institution.
Method : An observational analytic design with cross sectional approach was
used in this study. The samples are taken randomly by 130 respondents based on
grade and sex. But after the process of data analized, there are 6 respondents
were categorized as ouliers and should be exclude. So the respondent become 124
medical students in Muhammadiyah University of Yogyakarta. Religiosity is
measured by modified questionare from other study. Food intake is measured by
self estimating food record method. Physical activity is measured by The General
Practitioner Physical Activity Questionnaire (GPPAQ). Multivariate data
analysis using logistic regression.
Result : The prevalence of central obesity among medical students in
Muhammadiyah University of Yogyakarta is 22,6%. Logistic regression analysis
shows that high level of religiosity has a correlation with the risk of central
obesity with significancy value 0,033 (p<0,05). Then in socio-economic variables,
average daily money more than Rp50.000 shows the correlation with central
obesity with significancy value 0,006 (p<0,05). Family history of obesity also has
a correlation with central obesity with significancy value 0,006 (p<0,05). Food
intake and physical activity don’t show a significant correlation with central
obesity.
Conclusion : The correlation between religiosity, food intake, and physical
activity with central obesity among medical students in Muhammadiyah
University of Yogyakarta has a significant correlation with religiosity variable,
socio-economic variable, and family history of obesity variable. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | religiusitas | en_US |
dc.subject | obesitas sentral | en_US |
dc.subject | mahasiswa pendidikan dokter | en_US |
dc.subject | aktivitas fisik | en_US |
dc.subject | asupan makan | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS, ASUPAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OBESITAS SENTRAL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
372 | en_US |