Show simple item record

dc.contributor.advisorNUGROHO, ARIS WIDYO
dc.contributor.advisorSUNARDI
dc.contributor.authorWIDYARGO, REVANA
dc.date.accessioned2017-12-27T02:31:53Z
dc.date.available2017-12-27T02:31:53Z
dc.date.issued2017-11-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/16416
dc.descriptionElectro Chemical Machining (ECM) merupakan alat pemesianan yang menggunakan prinsip elektrolisis, sehingga dapat digunakan untuk memproses logam yang bersifat konduktor listrik. ECM sendiri memiliki keunggulan dapat melakukan permesinan terhadap material yang keras dan bentuk yang rumit. Penelitian terdahulu telah meneliti permesinan ECM dengan material aluminium dan stainless steel 204 dengan ketebalan 0,3 mm, sehingga perlu dilakukan penelitian yang mendalam dengan jenis material yang lebih karas dan tahan korosi dengan ketebalan yang lebih. Pemesisan dilakukan menggunakan mesin ECM untuk membuat microchamber dengan material stainless steel 316 dengan dimensi 63 x 40 x 0,5 mm dan permukaan atas terisolasi. Tool yang digunakan adalah tool kuningan berpola dan tidak berpola dalam keadaan statis atau tool diam. Arah aliran elektrolit dari samping dengan debit 4 lpm. Variasi penelitian adalah konsentrasi elektrolit NaCl (10%, 15%, 20%), tegangan (7, 10, 13 volt) dan gap (0.5, 0.75, 1 mm) dengan waktu permesinan 546 detik. Analisis data yang digunakan adalah Analysis of variance (ANOVA) dan S/N Ratio menggunakan software SPSS 16 for Windows. Perbandingan nilai konsentrasi elektrolit NaCl dan tegangan berbanding lurus dengan niali MRR, semakin besar konsentrasi elektrolit Nacl dan tegangan maka nilai MRR akan semakin besar, sedangkan nilai gap berbanding terbalik dengan nilai MRR. Untuk overcut sendiri nilai konsentrasi elektrolit NaCl dan tegangan berbanding lurus dengan niali overcut, semakin besar konsentrasi elektrolit Nacl dan tegangan maka nilai overcutnya akan semakin besar, sedangkan nilai gap berbanding terbalik dengan nilai overcut. Dari data yang didapat nilai MRR material stainless steel 316 dari yang paling berpengaruh yaitu konsentrasi elektrolit, tegangan dan terakhir adalah gap. Sedangkan untuk overcut adalah konsentrasi elektrolit, tegangan dan terakhir adalah gap. Kombinasi MRR tertinggi untuk tool berpola adalah konsentrasi elektrolit 20%, tegangan 13 volt, gap 0,75 mm dan untuk tool tidak berpola adalah 20% konsentrasi elektrolit, 13 volt untuk tegangan, 0,75 mm untuk gap.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.subjectElectrochemical Machining, MRR, Overcut, Stainless steel 316en_US
dc.titleANALISIS PARAMETER PROSES DALAM FABRIKASI MICROCHAMBER MENGGUNAKAN MESIN ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) PADA STAINLESS STEEL 316 MENGGUNAKAN TOOL KUNINGAN DENGAN METODE TAGUCHIen_US
dc.typeThesis SKR F T 621en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record