dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | ARDIANKA, ENOLA PUTRI | |
dc.date.accessioned | 2017-12-29T08:33:54Z | |
dc.date.available | 2017-12-29T08:33:54Z | |
dc.date.issued | 2017-12-06 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/16433 | |
dc.description | Penelitian ini membahas mengenai bagaimana penerimaan penonton terhadap budaya hedonisme dalam film Selamat Pagi, Malam dari pemaknaan informan komunitas Converse Head Indonesia Yogyakarta (CHI YK) dan Sinema Intensif (SI). Film Selamat Pagi, Malam ini menceritakan kisah tiga wanita yang melewati malamnya di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan kajian khalayak atau metode reception analysis oleh Stuart Hall encoding-decoding, yang meliputi Dominant Hegemonic, Negotiated Position dan Oppositional Position. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan penerimaan penonton CHI YK dan SI dalam film Selamat Pagi, Malam yang meliputi: adegan budaya hedonisme dalam berbelanja menggunakan brand ternama, adegan budaya hedonisme dalam hal kekinian, adegan budaya hedonisme dalam mengkonsumsi barang secara berlebihan, adegan budaya hedonisme dalam seksualitas, adegan budaya hedonisme dalam pesta dunia malam, dan adegan budaya hedonisme dalam kumpul di cafe atau tempat mahal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua informan dari komunitas CHI YK dan SI mayoritas berada di posisi dominant hegemonic yang berarti menyetujui penggambaran budaya hedonisme dalam film Selamat Pagi, Malam. Hasil ini dipengaruhi dari latar belakang, pengalaman dan pemahaman individu masing-masing. Mayoritas informan menyetujui penggambaran budaya hedonisme di film Selamat Pagi, Malam karena film ini menggambarkan realita yang sedang terjadi di kehidupan nyata. Tetapi informan juga berada di negotiated position dan oppositional position di beberapa adegan lain. | en_US |
dc.description.abstract | This research discusses viewer perception toward hedonism culture depicted in the movie of Selamat Pagi, Malam whose informants are taken from community of Converse Head Indonesia Yogyakarta (CHI YK) and Sinema Intensif (SI). Selamat Pagi, Malam the movie tells stories of 3 women undergoing a night at Jakarta. This research used audience review or reception analysis by Stuart Hall encoding-decoding, which covers Dominant Hegemonic, Negotiated Position and Oppositional Position. The result indicates that viewer perception of both CHI YK and SI toward the movie of Selamat Pagi, Malam which depicts some contents on: scenes on hedonism culture of shopping branded goods, hedonism culture of the most recent items, hedonism culture of consuming goods excessively, hedonism culture of sexuality, hedonism culture of night life party, and hedonism culture of hanging out at a cafe or expensive places, are mostly in a position of dominant hegemonic meaning that both agree on the depiction of hedonism culture in the movie of Selamat Pagi, Malam. This result is influenced by their respective background, experience and comprehension. Most of the informants agree on the hedonism culture depiction on the movie since this movie clearly suggests a real life hedonism culture. However, some informants are also in a position of negotiated position to some other scenes. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | Reception Audiences, Hedonism culture, and Selamat Pagi, Malam the movie. Resepsi audiens, Budaya hedonisme, dan Film Selamat Pagi, Malam. | en_US |
dc.title | PENERIMAAN PENONTON TERHADAP BUDAYA HEDONISME DALAM FILM SELAMAT PAGI, MALAM | en_US |
dc.title.alternative | (Resepsi Audiens Studi pada Komunitas Converse Head Indonesia Yogyakarta dan Klub DIY Menonton) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
681 | en_US |