Show simple item record

dc.contributor.advisorRAHMAWATI, DIAN EKA
dc.contributor.authorODJIVIANA, NURUL
dc.date.accessioned2018-01-13T06:11:35Z
dc.date.available2018-01-13T06:11:35Z
dc.date.issued2017-12-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/16742
dc.descriptionPertumbuhan penduduk Kota Yogyakarta secara bertahap berkurang, tetapi angkanya masih relatif tinggi. Upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk terus dilakukan sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat diturunkan dari waktu ke waktu. Kota Yogyakarta berpeluang untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk sebesar nol persen (zero growth) dan bahkan pertumbuhan menurun (decreasing growth) dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang. Berdasarkan hal telah diuraikan di atas, penulis rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tahun 2012-2014?. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tehnik-tehnik pengumpulan data yang digunakan dokumentasi untuk melengkapi informasi, wawancara yakni memberikan pertanyaan secara langsung kepada responden untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk di Kota Yogyakarta Tahun 2012-2014 Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tahun 2012-2014 berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan indikator keberhasilan program KB dapat dilihat dari aspek pendewasan usia perkawinan, hal ini dibuktikan dengan indikator adanya Cakupan PUS yang isterinya di bawah usia 20 tahun dari target 3,5% dan realisasi lebih sedikit yait 0,46% sehingga kesadaran PUS untuk menikah di usia lebih dari 20 tahun tinggi, indikator meningkatnya tingkat kesertaan KB aktif dari target 65% terealisasi 72,06% atau 33.697% PUS telah menjadi peserta KB aktif. Pendewasaan usia perkawinan dilakukan melalui informasi Konseling Remaja (PIK R), pengaturan kelahiran dilakukan melalui pembinaan sosialisasi pelayanan KB pasca persalinan, pembinaan ketahanan keluarga dilakukan melalui Bantuan Operasional Kelompok Bina Keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pembentukan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Komunikasi dan koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Kantor Keluarga Berencana dan Puskesmas sudah berjalan dengan baik, hal ini diwujudkan dengan adanya Laporan setiap bulannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kebijakan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tahun 2012-2014 berhasil diimplementasikan dengan baik. Saran dalam penelitian ini adalah perlunya dilakukan evaluasi secara berkala baik dalam pemantauan capaian program/kegiatam, maupun dalam pelaksanaan tugas sehari-hari melalui optimalisasi pelaksanaan tugas dan kelengkapannya, serta proses pelaksanaan penyuluhan lapangan dapat dilakukan secara berkesinambungan serta adanya penambahan porsenil sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah di Kota Yogyakartaen_US
dc.description.abstractPertumbuhan penduduk Kota Yogyakarta secara bertahap berkurang, tetapi angkanya masih relatif tinggi. Upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk terus dilakukan sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat diturunkan dari waktu ke waktu. Kota Yogyakarta berpeluang untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk sebesar nol persen (zero growth) dan bahkan pertumbuhan menurun (decreasing growth) dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang. Berdasarkan hal telah diuraikan di atas, penulis rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tahun 2012-2014?. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tehnik-tehnik pengumpulan data yang digunakan dokumentasi untuk melengkapi informasi, wawancara yakni memberikan pertanyaan secara langsung kepada responden untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Pengendalian Pertumbuhan Penduduk di Kota Yogyakarta Tahun 2012-2014 Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tahun 2012-2014 berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan indikator keberhasilan program KB dapat dilihat dari aspek pendewasan usia perkawinan, hal ini dibuktikan dengan indikator adanya Cakupan PUS yang isterinya di bawah usia 20 tahun dari target 3,5% dan realisasi lebih sedikit yait 0,46% sehingga kesadaran PUS untuk menikah di usia lebih dari 20 tahun tinggi, indikator meningkatnya tingkat kesertaan KB aktif dari target 65% terealisasi 72,06% atau 33.697% PUS telah menjadi peserta KB aktif. Pendewasaan usia perkawinan dilakukan melalui informasi Konseling Remaja (PIK R), pengaturan kelahiran dilakukan melalui pembinaan sosialisasi pelayanan KB pasca persalinan, pembinaan ketahanan keluarga dilakukan melalui Bantuan Operasional Kelompok Bina Keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pembentukan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera). Komunikasi dan koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Kantor Keluarga Berencana dan Puskesmas sudah berjalan dengan baik, hal ini diwujudkan dengan adanya Laporan setiap bulannya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kebijakan mengendalikan pertumbuhan penduduk di Kota Yogyakarta tahun 2012-2014 berhasil diimplementasikan dengan baik. Saran dalam penelitian ini adalah perlunya dilakukan evaluasi secara berkala baik dalam pemantauan capaian program/kegiatam, maupun dalam pelaksanaan tugas sehari-hari melalui optimalisasi pelaksanaan tugas dan kelengkapannya, serta proses pelaksanaan penyuluhan lapangan dapat dilakukan secara berkesinambungan serta adanya penambahan porsenil sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah di Kota Yogyakarta
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.titleIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012-2014en_US
dc.typeThesis SKR 669en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record