Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, WIDODO
dc.contributor.advisorWIDODO, ARIS SLAMET
dc.contributor.authorANDINI, BAYU DEVI
dc.date.accessioned2018-01-19T07:28:07Z
dc.date.available2018-01-19T07:28:07Z
dc.date.issued2017-12-23
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17047
dc.descriptionKETAHANAN PANGAN BERDASARKAN ASPEK AKSES PANGAN DI KABUPATEN BANTUL ( Skripsi ini dibimbing oleh Widodo dan Aris Slamet Widodo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kondisi wilayah berdasarkan akses pangan dalam konsep ketahanan pangan wilayah. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul pada tingkat desa, sejumlah 75 desa. Pengukur kondisi akses yang digunakan pada penelitian ini menggunakan empat indikator, yaitu: 1) kemiskinan, 2) rumah tangga tidak akses listrik, 3)pengangguran dan 4) rumah tidak layak. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder tingkat desa tahun 2015, diperoleh dari Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bantul. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan kemiskinan 46,66% wilayah Kabupaten Bantul tergolong dalam kategori tahan pangan, berdasarkan tidak akses listrik seluruh wilayahnya tergolong dalam kategori sangat tahan pangan, berdasarkan pengangguran 57,33% wilayahnya tergolong ke dalam keadaan tahan pangan, berdasarkan rumah tidak layak 94,67% wilayahnya berada pada prioritas sangat tahan pangan. Kondisi ketahanan pangan secara keseluruhan sudah baik, namun masih terdapat dua desa agak rawan, yaitu Desa Selopamioro dan Desa Wonolelo.en_US
dc.description.abstractThe purpose of this research was to understand the characteristics and conditions of the region (based on food accessibility) with regard to food security. The research was conducted in Bantul Regency at the village level, with a total 75 villages. The measurement of access conditions was based four indicators, namely:1)poverty, 2) access to electricity, 3) unemployment, 4) unfeasible housing. Secondary data are used for this research form Regional Planing Board (Bappeda), Department of Population and Civil Register (Disdukcapil) and Menpower Office (Disnaker) Bantul Regency. The result of this research indicated that based on poverty 46,66% region of Bantul District classified in food security category, based on unelectricity access is all of region classified in intense food security, based on unemployment 57,33% classified in food security condition, based on suitability of housing 94,67% classified on intense food security priority. Overall food security conditions are good, but there are still two rather vulnerable villages, namely Selopamioro Village dan Wonolelo Villaege..en_US
dc.publisherFP UMYen_US
dc.subjectFood security, Food insecurity and region. Ketahanan pangan, rawan pangan dan wilayah.en_US
dc.titlePEMETAAN KETAHANAN PANGAN WILAYAH BERDASARKAN ASPEK AKSES PANGAN DI KABUPATEN BANTULen_US
dc.typeThesis SKR F P 197en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record