Show simple item record

dc.contributor.advisorWARSITO, TULUS
dc.contributor.authorCAHYA, IKA YULINDA
dc.date.accessioned2018-01-19T07:45:22Z
dc.date.available2018-01-19T07:45:22Z
dc.date.issued2017-12-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17050
dc.description.abstractSejarah buruk penjajahan Jepang di Asia sangat melekat dan bekasnya pun tidak akan pernah hilang dari ingatan terutama negara-negara di Asia Tenggara. Salah satunya adalah Indonesia, dimana Jepang dengan agresifnya dan membabi buta mengeksploitasi penduduk lokal untuk menjadi budak mereka. Perang Dunia II yang menghancukna Hiroshima dan Nagasaki menjadi momentum kehancuran Jepang. Kebangkitan Jepang dinilai sangat cepat. Mulai pada masa pemerintahan perdana menteri Shigeru Yoshida muncullah berbagai macam dcotrin dalam tujuannya mengembalikan kejayaan Jepang. Salah satu cara pemerintah adalah dengan membuka diri melakukan kerjasama dengan negara lain namun dengan cara soft diplomacy. Untuk mewujudkan hal tersebut adalah melalui program SSEAYP (Ship for South East Asian Youth Program). Program ini merupakan program pelatihan kapal pemuda Asia Tenggara dan Jepang yang digagas bersama oleh Kepala Pemerintahan Negara-negara ASEAN dan Jepang pada tahun 1974. Dalam hal ini Jepang sebagai sponsor terbesar. Oleh karena itu, penulis dalam penilitian ini mencoba mengkajinya.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectJepang, ASEAN, SSEAYP, Politik luar negeri, soft diplomacy.en_US
dc.titleSSEAYP (SHIP FOR SOUTH EAST ASIAN YOUTH PROGRAM) DALAM PERSPEKTIF POLITIK LUAR NEGERI JEPANGen_US
dc.typeThesis SKR 844en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record