Show simple item record

dc.contributor.advisorRAHARJO, ARIF BUDI
dc.contributor.authorMUKMIN, CHAIRUL
dc.date.accessioned2018-01-22T03:13:01Z
dc.date.available2018-01-22T03:13:01Z
dc.date.issued2017-12-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17125
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah terhadap ajaran radikalisme. Yaitu ajaran yang mengajarkan seseorang untuk melakukan suatu tindak kekerasan, intoleran, dan menyebarkan kebencian di tengah masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah, Simo, Boyolali, Surakarta. Subjek penelitian adalah direktur pesantren, guru, dan santri. metode pengumpulan data antara lain: (1) Wawancara (2) Observasi (3) Dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisa dengan beberapa cara yaitu: (1) reduksi data (2) penyajian data (3) verifikasi data. Hasil penelitian Persepsi Pendidikan Radikal Menurut Pondok Pesantren Islam Darusy Syahahadah adalah: Pandangan santri Darusy Syahadah terhadap radikalisme adalah (1) Perilaku radikal seperti terorisme merupakan perbuatan yang salah dan bukan bagian dari ajaran Islam. (2) Santri membantah tuduhan bahwa Darusy Syahadah mengajarkan radikalisme. (3) Cara untuk menghindari ajaran radikal bagi santri adalah dengan mempelajari ajaran Islam yang benar dengan berpedoman kepada al-Qur’an dan sunnah. Pandangan ustadz Darusy Syahadah terhadap perilaku radikal adalah: (1) Islam tidak pernah mengajarkan ajaran radikal, maka mereka yang berperilaku radikal adalah orang-orang yang tidak memahami Islam secara sempurna. (2) Ajaran dan perilaku radikal, bertolak belakang dengan apa yang diajarkan di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah. (3) Ustadz Darusy Syahadah mengutuk segala bentuk tindakan terorisme yang mengatasnamakan Islam. Pandangan Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah terhadap pesantrenpesantren yang dituduh radikal adalah: (1) Menolak segala tuduhan miring yang ditujukan kepada Darusy Syahadah maupun pesantren-pesantren di seluruh Indonesia. (2) Tuduhan terhadap pesantren-pesantren di Indonesia tidak memiliki dasar yang kuat, maka seyogyanya ketika mengeluarkan pernyataan, pemerintah harus mempunyai bukti yang kuat agar tidak jatuh kepada fitnah dan mencoreng nama baik pesantren. (3) Darusy Syahadah membuka ruang dialog bagi siapa saja yang ingin meminta klarifikasi dari pihak pesantren mengenai segala tuduhan.en_US
dc.description.abstractThis study aims to determine the perception of Darusy Syahadah Islamic Boarding School against the teachings of radicalism. It is a doctrine that teaches a person to commit an act of violence, intolerance, and spread hatred in society. This research was conducted at Darusy Syahadah Islamic Boarding School, Simo, Boyolali, Surakarta. The subjects of this research are the director of Islamic Boarding School, teachers, and students. The data collection methods include: (1) Interview (2) Observation (3) Documentation. The collected data is analyzed in several ways, namely: (1) data reduction (2) data presentation (3) data verification. The results of the perception of radical education according to Darusy Syahadah Islamic Boarding School are: The views of students of Darusy Syahadah towards radicalism are (1) radical behavior like terrorism is wrong and not part of Islamic teachings, (2) students denied the allegations that Darusy Shahadah taught radicalism, and (3) the way to avoid the radical teachings for santri is to study the true teachings of Islam by referring to the Qur’an and sunnah. The views of teachers of Darusy Syahadah’s on radical behavior are: (1) Islam never teaches radical teachings, so those who behave radically are those who do not understand Islam completely, (2) radical teachings and behavior are in contrast to what is taught in Darusy Syahadah Islamic Boarding School, and (3) the teachers of Darusy Syahadah condemns all forms of terrorist acts in the name of Islam. The views of Darusy Syahadah Islamic boarding school against Islamic boarding schools which are accused to be radical are: (1) rejecting all false allegations aimed to Darusy Syahadah and Islamic boarding schools all over Indonesia, (2) the accusations against Islamic boarding schools in Indonesia have no solid foundation, so when it comes to issuing statements, the government must have strong evidence not to fall into defamation and give the bad name of the Islamic boarding school, and (3) Darusy Syahadah opens a dialogue opportunity for anyone who wants to ask for clarification from the Islamic boarding school on all accusations.en_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectIslamic Boarding School, Radicalism, Radical, Terrorist, Terrorism. Pesantren, Radikalisme, radikal, Teroris, Terorismeen_US
dc.titlePERSEPSI PENDIDIKAN RADIKAL MENURUT PONDOK PESANTREN ISLAM DARUSYen_US
dc.typeThesis SKR FA 453en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record