Show simple item record

dc.contributor.advisorHASAN, YUFUF A
dc.contributor.authorZAKIYAH, LAELA FARHATUN
dc.date.accessioned2018-01-22T06:56:17Z
dc.date.available2018-01-22T06:56:17Z
dc.date.issued2017-12-22
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17152
dc.descriptionFeminism was started with the perception of inequality between men and women in society. As a result, there have been many efforts to investigate the cause of such inequality to eliminate and find the way how to balance the rights of men and women in all fields by considering their potentials. The development of feminism ideology originated from the west did not hinder a prominent Muslim figure who was always referenced for matters regarding religion, Hamka, to speak about feminism in the context of femininity. This study aims at investigating the thoughts of Hamka on feminism in the perspective of Islamic Education. This study applied library research method. The researcher conducted a study on primary and secondary sources capable of answering the research questions. The obtained data were analyzed through descriptive analysis. Thus, the analysis result was intact and thorough. The study revealed the way Hamka presented his views on women through the primary sources, i.e. “Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan” and “Tafsir Al Azhar” book which talk about the nature of feminism. He regarded that feminism in the perspective of education consisted of four things, i.e. status, role, women’s freedom, and gender equality. The relevance of feminism in the context of Islamic education, as stated by Hamka, was that women had status, role, freedom, and equality in public domain by complying with the principles of Islamic teachings.en_US
dc.description.abstractFeminisme diawali oleh persepsi tentang ketimpangan para perempuan dibandingkan laki-laki di masyarakat. Akibat persepsi ini timbul berbagai upaya untuk mengkaji penyebab ketimpangan tersebut untuk mengeliminasi dan menemukan formula penyetaran hak perempuan dan laki-laki dalam segala bidang, sesuai dengan potensi mereka sebagai manusia. Perkembangan aliran feminisme yang datang dari barat tidak menyurutkan searang tokoh muslim yang sekaligus menjadi tokoh rujukan dalam berbagai ilmu Agama sampai pendidikan yaitu Hamka berbicara tentang feminisme dalam konteks keperempuanan. Selanjutnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran Hamka tentang Feminisme dalam perspektif pendidikan Islam. Jenis penelitian yang telah penulis lakukan termasuk ke dalam kategori penelitian kepustakaan (library research). Penulis melakukan kajian terhadap sumber primer dan sekunder yang bisa menjawab dari rumusan masalah yang telah penulis rumuskan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif, sehingga hasil yang didapatkan dapat utuh dan menyeluruh. Temuan dalam penelitian ini adalah bagaimana Hamka memberikan pandangan tentang perempuan melalui suber primer buku “Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan” dan “Tafsir Al Azhar” yang termasuk ke dalam hakikat pemikiran feminisme. Beliau memandang bahwa feminisme dalam perspektif pendidikan mengandung empat hal yaitu kedudukan, peranan, dan kebebasan perempuan, serta kesetaraan gender. Relevansi pemikiran feminisme dalam konteks pendidikan Islam menurut Hamka bahwasanya, perempuan memiliki kedudukan, peranan dan kebebasan perempuan serta kesetaraan gender dalam ranah publik, dengan tetap mematuhi ajaran Islam yang telah dijadikan pedoman.en_US
dc.publisherFAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectHamka, Feminisme, Pendidikan Islam. Hamka, Feminism, Islamic Educationen_US
dc.titlePEMIKIRAN HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH (HAMKA) TENTANG FEMINISME DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAMen_US
dc.typeThesis SKR FAI 461en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record