dc.contributor.advisor | MUHAMMAD, ALI | |
dc.contributor.author | ATHIFI, MUHAMMAD FAWWAZ | |
dc.date.accessioned | 2018-01-23T07:23:20Z | |
dc.date.available | 2018-01-23T07:23:20Z | |
dc.date.issued | 2017-12-16 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17200 | |
dc.description | Peningkatan hubungan ekonomi militer antara Rusia dan China merupakan sebuah respon dari Rusia terhadap tekanan yang di berikan oleh Uni Eropa, di tahun 2014 banyak konflik yang melibatkan Rusia dengan negara barat, dengan meningkatkan kerjasama ekonomi militer dengan China, Rusia mempunyai corak yang berbeda dengan kerjasama ekonomi dan militer dengan China di tahun 2014 tersebut.
Metode dasar yang penulis gunakan dalam menganalisa pokok permasalahan ialah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan berlandaskan pada sumber data sekunder yang relevan dengan topik penelitian.
Menggunakan Teori kebijakan Politik Luar Negeri oleh William D. Coplin, penelitian ini memberikan jawaban atas alasan Rusia mengambil keputusan untuk meningkatkan hubunganya dengan China. Alasanya adalah tekanan eksternal yang berupa sanksi dari Uni Eropa yang membuat Rusia harus mencari mitra ekonomi militer yang lebih baik sehingga bisa terus berbicara di panggung internasional. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | Ekonomi dan Militer, Rusia, China, Uni Eropa | en_US |
dc.title | PENGARUH TEKANAN UNI EROPA TERHADAP PENINGKATAN HUBUNGAN EKONOMI-MILITER RUSIA DENGAN TIONGKOK PADA MASA PEMERINTAHAN VLADIMIR PUTIN | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
791 | en_US |