| dc.contributor.advisor | WAHYU WIDODO | |
| dc.contributor.author | KHAKIM, AMIRUL | |
| dc.date.accessioned | 2018-02-02T06:48:32Z | |
| dc.date.available | 2018-02-02T06:48:32Z | |
| dc.date.issued | 2017-12-27 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17399 | |
| dc.description | RSUD Wates dibangun bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Kulonprogo. Rumah sakit merupakan salah satu fungsi tata guna lahan yang menghasil bangkitan dan tarikan perjalanan. Bangkitan dan tarikan perjalanan ini ditimbulkan karena banyak masyarakat yang mengunjungi rumah sakit, yaitu untuk berobat, mengurus rujukan BPJS, membesuk pasien rawat inap, atau hanya perawatan kesehatan rutin. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bangkitan dan tarikan perjalanan pada tata guna lahan rumah sakit sehingga dapat dilakukan perencanaan transportasi yang tepat.
Metode yang digunakan yaitu dengan cara mencatat plat nomer dan waktu kendaraan yang masuk dan keluar area RSUD Wates sebagai data primer, sedangkan data sekunder yang digunakan adalah jumlah kendaraan masuk dan keluar area parkir RSUD Sleman, dan RS Panti Rapih, serta jumlah jumlah tempat tidur pasien, jumlah poliklinik, luas bangunan, dan jumlah paramedis dari RSUD Wates, RSUD Sleman, dan RS Panti Rapih. Survei dilakukan selama 2 hari, yaitu Minggu 6 Agustus 2017 dan Senin 14 Agustus 2017 dimulai pukul 08.00 – 14.00 WIB. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan kendaraan keluar area parkir sebagai variabel terikat bangkitan perjalanan dan kendaraan masuk sebagai variabel terikat tarikan perjalanan. Variabel bebas dari kedua model yaitu jumlah tempat tidur, jumlah poliklinik, luas bangunan, dan jumlah paramedis.
Dari hasil analisis maka didapatkan hasil uji asumsi klasik untuk bangkitan perjalanan yaitu terpenuhinya uji normalitas dengan variabel kendaraan keluar, jumlah tempat tidur, jumlah poliklinik, luas bangunan, dan jumlah paramedis berturut-turut adalah 0,911, 0,835, 0,766, 0,916, 0,999, terpenuhinya uji multikolinearitas dengan nilai Value Inflation Factor ( VIF ) variabel jumlah poliklinik dan variabel jumlah paramedis berturut- turut adalah 1,008 dan 1,008, tidak terpenuhi uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Pada penelitian ini didapatkan hasil model regresi bangkitan perjalanan yaitu Y = -1.444,931 + 115,939 – 0,390 dengan variabel bebas jumlah tempat tidur sebagai , jumlah poliklinik sebagai , luas bangunan sebagai , jumlah paramedis sebagai dan variabel terikat jumlah kendaraan keluar sebagai Y. Model tersebut memiliki koefisien determinasi ( ) sebesar 1. Berdasarkan analisis yang dilakukan juga didapatkan uji asumsi klasik untuk tarikan perjalanan yaitu terpenuhinya uji normalitas dengan variabel kendaraan keluar, jumlah tempat tidur, jumlah poliklinik, luas bangunan, dan jumlah paramedis berturut-turut adalah 0,873, 0,835, 0,766, 0,916, 0,999, terpenuhinya uji multikolinearitas dengan nilai Value Inflation Factor ( VIF ) variabel jumlah poliklinik dan variabel jumlah paramedis berturut- turut adalah 1,008 dan 1,008, tidak terpenuhi uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Model regresi yang dihasilkan untuk tarikan perjalanan yaitu Y = -906,420 + 82,891 + -0,488 dengan variabel bebas jumlah tempat tidur sebagai , jumlah poliklinik sebagai , luas bangunan sebagai , jumlah paramedis sebagai dan variabel terikat jumlah kendaraan keluar sebagai Y. Model tersebut meiliki koefisien determinasi ( ) sebesar 1. | en_US |
| dc.description.abstract | Wates Regional Public Hospital (RSUD Wates) was built in order to give health service for the people in Kulonprogo Regency. Hospital is one of the functions of land use that results in trip generation and attraction trip generation and attraction is because there are many people that go to hospital to get treatment, to make out health care security (BPJS), to visit inpatient, or only to have routine health care. The research was conducted to find out the trip generation and attraction in hospital land use so that transportation plan could be done appropriately.
The method used was by writing the license plate and the time vehicles got in and came out of RSUD Wates as the primary data, while the secondary data used was the number of vehicles that got in and came out of parking lot of RSUD Sleman, and Panti Rapih Hospital, as well as the number of the bed of the patients, the number of polyclinic, the width of the building, and the number of paramedic of RSUD Wates, RSUD Sleman, and Panti Rapih Hospital. The survey was conducted for 2 days, i.e. Sunday, August 6, 2017 and Monday, August 14, 2017 started from 08.00 – 14.00. The data were then analyzed using software of Statistical Product and Service Solutions (SPSS) with vehicle coming out of parking lot as dependent variable of trip generation and vehicles getting in as dependent variable of trip attraction. Independent variables from both models were number of bed, number of polyclinic, width of the building, and number of paramedic.
From the analysis, then there were the results of classical assumption test for trip generation. They were the fulfillment of the normality test with the variables of vehicles coming out, number of bed, number of polyclinic, building width, and number of paramedic consecutively i.e. 0.911, 0.835, 0.766, 0.916, 0.999, the fulfillment of multicollinearity test with Value Inflation Factor (VIF) value of number of polyclinic variable and number of paramedic variable consecutively i.e. 1.008 and 1.008, and the autocorrelation test and heteroscedasticity test which were fulfilled. The research obtained the result of trip generation regression model i.e. Y = -1,444.931 + 115.939 X2 – 0.390 X4 with independent variable of number of bed as X1, number of polyclinic as X2, building width as X3, number of paramedic as X4, and dependent variable of number of vehicles coming out as Y. the model had coefficient of determination (R2) of 1. Based on the analysis conducted, the research also obtained classical assumption test results for trip attraction. They were the fulfillment of normality test with variable of vehicles coming out, number of bed, number of polyclinic, building width, and number of paramedic, consecutively i.e. 0.873, 0.835, 0.766, 0.916, 0.999, the fulfillment of multicollinearity test with Value Inflation Factor (VIF) value of number of polyclinic variable and number of paramedic variable consecutively i.e. 1.008 and 1.008, and the autocorrelation test and heteroscedasticity test which were not fulfilled. The regression model produced for trip attraction was Y = -906.420 + 82.891 X2 + -0.488 X4 with independent variable of number of bed as X1, number of polyclinic as X2, building width as X3, number of paramedic as X4 and dependent variable of number of vehicles coming out as Y. The model had coefficient of determination (R2) of 1. | en_US |
| dc.publisher | FT UMY | en_US |
| dc.subject | Generation, Attraction, Regression, Model, Hospital. Bangkitan, Tarikan, Regresi, Model, Rumah Sakit | en_US |
| dc.title | PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2017 | en_US |
| dc.title.alternative | STUDI KASUS: RSUD WATES, RSUD SLEMAN, DAN RS PANTI RAPIH ) | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
F T
641 | en_US |
