dc.contributor.author | MASHUDA, DIAN | |
dc.date.accessioned | 2018-02-08T06:06:02Z | |
dc.date.available | 2018-02-08T06:06:02Z | |
dc.date.issued | 2015-08-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17579 | |
dc.description | Pemanfaatan lahan marginal sebagai lahan budidaya tanaman padi adalah
suatu cara dalam rangka memenuhi kebutuhan beras yang semakin tinggi.
Mikroorganisme dalam tanah memiliki kemampuan untuk mengembalikan
kesuburan tanah sehingga tanaman masih mampu untuk tumbuh dan berkembang.
Salah satunya adalah Rhizobacteri. Telah ditemukan isolat Rhizobacteri indigenous
Merapi yang mampu bertahan hingga >2,75 M dan dapat melarutkan Phospat. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui saling pengaruh antara inokulasi Rhizobacteri
indigenous Merapi dengan tanah marginal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
padi.
Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial (3 x 3). Faktor 1 adalah
tanah marginal terdiri dari 3 aras yaitu : (R) Regosol KL 40%, (M) Pasir Merapi, (P).
Pasir Pantai Faktor 2 adalah macam inokulasi Rhizobacteri Indigenous Merapi
terdiri dari 3 aras yaitu : (C0) tanpa inokulum, (C2) Isolat Campuran MB-MD, (C3)
Inokulum Campuran MA-MB-MD dengan parameter pengamatan: Dinamika
populasi Rhizobacteri, tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, panjang akar,
berat segar akar, berat kering akar, jumlah bulir, berat biji tiap tanaman, berat 1000
biji dan hasil ton/ha.
Hasil penelitian menunjukan terdapat saling pengaruh antara media tanam
pasir Pantai dengan inokulum campuran MA-MB-MD pada berat segar akar (5,05 g),
berat kering akar (1,98 g) dan jumlah anakan tanaman padi (18,33 g) | en_US |
dc.description.abstract | Pemanfaatan lahan marginal sebagai lahan budidaya tanaman padi adalah
suatu cara dalam rangka memenuhi kebutuhan beras yang semakin tinggi.
Mikroorganisme dalam tanah memiliki kemampuan untuk mengembalikan
kesuburan tanah sehingga tanaman masih mampu untuk tumbuh dan berkembang.
Salah satunya adalah Rhizobacteri. Telah ditemukan isolat Rhizobacteri indigenous
Merapi yang mampu bertahan hingga >2,75 M dan dapat melarutkan Phospat. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui saling pengaruh antara inokulasi Rhizobacteri
indigenous Merapi dengan tanah marginal terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
padi.
Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktorial (3 x 3). Faktor 1 adalah
tanah marginal terdiri dari 3 aras yaitu : (R) Regosol KL 40%, (M) Pasir Merapi, (P).
Pasir Pantai Faktor 2 adalah macam inokulasi Rhizobacteri Indigenous Merapi
terdiri dari 3 aras yaitu : (C0) tanpa inokulum, (C2) Isolat Campuran MB-MD, (C3)
Inokulum Campuran MA-MB-MD dengan parameter pengamatan: Dinamika
populasi Rhizobacteri, tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, panjang akar,
berat segar akar, berat kering akar, jumlah bulir, berat biji tiap tanaman, berat 1000
biji dan hasil ton/ha.
Hasil penelitian menunjukan terdapat saling pengaruh antara media tanam
pasir Pantai dengan inokulum campuran MA-MB-MD pada berat segar akar (5,05 g),
berat kering akar (1,98 g) dan jumlah anakan tanaman padi (18,33 g) | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Padi, lahan marginal, Rhizobacteri indigenous Merapi | en_US |
dc.title | PENGARUH INOKULASI BERBAGAI CAMPURAN ISOLAT Rhizobacteri indigenous MERAPI PADA TANAH MARGINAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |