dc.contributor.advisor | SOFIANI, ERNA | |
dc.contributor.author | HAPSARI, ANINDA PUSPA | |
dc.date.accessioned | 2018-02-12T01:53:38Z | |
dc.date.available | 2018-02-12T01:53:38Z | |
dc.date.issued | 2017-08-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17669 | |
dc.description | Keberhasilan perawatan saluran akar berkaitan dengan tahapan perawatan
mulai dari preparasi hingga obturasi untuk menciptakan kerapatan antara bahan
pengisi dengan dinding saluran akar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kerapatan
dinding saluran akar setelah obturasi menggunakan siler SIK dan resin epoksi
dengan atau tanpa irigasi menggunakan NaOCl 5,25%.
Desain penelitian adalah eksperimental klinis menggunakan gigi premolar
mandibula yang sudah diekstraksi. Semua sampel dilakukan preparasi saluran
akar kemudian dilakukan irigasi dan obturasi dengan perbedaan perlakuan pada
tiap kelompok. Kelompok A (SIK + NaOCl 5,25%), B (SIK + aquabides), C (AH
Plus + NaOCl 5,25%) dan D (AH Plus + aquabides). Tahap selanjutnya gigi dicat
dengan cat kuku kemudian di masukkan dalam inkubtor 370C selama 24jam,
setelah itu direndam dalam zat pewarna hitam selama 7 hari dan tahap akhir gigi
dipotong menggunakan separating disk. Penetrasi zat pewarna hitam pada gigi
diamati menggunakan mikroskop stereo. Analisis data menggunakan Kruskal
Wallis dilanjutkan dengan uji Post hoc Mann- Whitney U.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara
siler SIK dan Resin Epoksi (AH Plus) yang diirigasi maupun tidak diirigasi
dengan NaOCl 5,25% (p<0,05). Kelompok siler AH Plus yang diirigasi dengan
aquabides memiliki tingkat kerapatan paling baik. | en_US |
dc.description.abstract | Root canal success related with the step start from preparation until
obturation to create a good sealing ability between root canal wall and root
canal filling materials.
The purpose of this study is to determine the difference of sealing
ability in the root canal between glass ionomer and epoxy resin, irrigated and
non-irrigated with NaOCl 5,25%.
The research design was clinical experimental using mandibula premolars
which have been extracted. All of the sampels was prepared, then irigated and
obturated with the differences on the treatment of each group. Group A (SIK +
NaOCl 5,25%), B (SIK + aquabides), C (AH Plus + NaOCl 5,25%) and D (AH
Plus + aqubides ). The next step is covering the teeth with nail polish , then all
group were incubated in 37°C during 24 hours, after that soaked on black tint
during 7 days and the last step was cutting the teeth with separating disk. The
samples were observed for black ink penetration using stereo microscope. The
result was analyzed by Kruskall wallis test and Post hoc Mann- whitney Utest.
The result from this study shows there is difference of sealing ability in
root canal wall using glass ionomer type 1 and epoxy resin (AH Plus) that
irrigated or non-irrigated with NaOCl 5,25%. (p<0,05). Group with AH Plus
sealer which irrigated with aquabides has the best sealing ability. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | NaOCl 5,25%, sealer glass ionomer cement, sealer epoxy resin, sealing ability of root canal wall NaOCl 5,25%, Siler semen ionomer kaca, siler resin epoksi, kerapatan dinding saluran akar | en_US |
dc.title | PENGARUH SILER SEMEN IONOMER KACA DAN RESIN EPOKSI TERHADAP KERAPATAN DINDING SALURAN AKAR SETELAH IRIGASI NAOCL 5,25% | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
396 | en_US |