Show simple item record

dc.contributor.authorRAHASDINI, PURI
dc.date.accessioned2018-03-13T06:14:20Z
dc.date.available2018-03-13T06:14:20Z
dc.date.issued2015-01-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17897
dc.descriptionChitosan merupakan modifikasi dari senyawa chitin yang banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan krustaceae seperti udang, kepiting dan lobster yang digunakan sebagai agen antiinflamasi dan bahan penyembuhan luka dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel chitosan 3% terhadap proses penyembuhan Stomatitis Aphthousa pada tikus putih (Rattus Norvegicus). Sebanyak 9 ekor tikus dibagi kedalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif diberi obat Kenalog® dan kelompok perlakuan gel chitosan 3%. Stomatitis dibuat dengan cara mengaplikasikan Hidrogen Peroksida 10% (H 2 O ) dan lidokain 2% kedalam mukosa mulut tikus sebanyak 3x sehari selama 10 menit. Setelah terbentuk stomatitis, kelompok kontrol positif diberi obat Kenalog® dan kelompok perlakuan chitosan diberi perlakuan gel chitosan 3%. Setiap harinya masing-masing kelompok dilakukan pengamatan proses penyembuhan stomatitis dengan mengukur diameter lesi stomatitis menggunakan jangka sorong. Pengamatan dan pengaplikasian gel chitosan dilakukan selama 7 hari. 2 Hasil uji statistik parametrik komparatif Oneway Anova menunjukan hasil yang tidak signifikan (p >0.05), tidak terdapat perbedaan ukuran lesi stomatitis yang bermakna antar kelompok, tetapi secara deskriptif terdapat pengurangan diameter lesi stomatitis yang lebih besar pada kelompok perlakuan gel chitosan 3%, sehingga pemberian gel chitosan berpengaruh pada proses penyembuhan stomatitis aphthousa walaupun tidak ada perbedaan pengurangan diameter lesi yang bermakna antar kelompok.en_US
dc.description.abstractChitosan merupakan modifikasi dari senyawa chitin yang banyak terdapat dalam kulit luar hewan golongan krustaceae seperti udang, kepiting dan lobster yang digunakan sebagai agen antiinflamasi dan bahan penyembuhan luka dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel chitosan 3% terhadap proses penyembuhan Stomatitis Aphthousa pada tikus putih (Rattus Norvegicus). Sebanyak 9 ekor tikus dibagi kedalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok kontrol positif diberi obat Kenalog® dan kelompok perlakuan gel chitosan 3%. Stomatitis dibuat dengan cara mengaplikasikan Hidrogen Peroksida 10% (H 2 O ) dan lidokain 2% kedalam mukosa mulut tikus sebanyak 3x sehari selama 10 menit. Setelah terbentuk stomatitis, kelompok kontrol positif diberi obat Kenalog® dan kelompok perlakuan chitosan diberi perlakuan gel chitosan 3%. Setiap harinya masing-masing kelompok dilakukan pengamatan proses penyembuhan stomatitis dengan mengukur diameter lesi stomatitis menggunakan jangka sorong. Pengamatan dan pengaplikasian gel chitosan dilakukan selama 7 hari. 2 Hasil uji statistik parametrik komparatif Oneway Anova menunjukan hasil yang tidak signifikan (p >0.05), tidak terdapat perbedaan ukuran lesi stomatitis yang bermakna antar kelompok, tetapi secara deskriptif terdapat pengurangan diameter lesi stomatitis yang lebih besar pada kelompok perlakuan gel chitosan 3%, sehingga pemberian gel chitosan berpengaruh pada proses penyembuhan stomatitis aphthousa walaupun tidak ada perbedaan pengurangan diameter lesi yang bermakna antar kelompok.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectChitosan, Stomatitis Aphtousa, diameter lesi.en_US
dc.titlePENGARUH GEL TOPIKAL CHITOSAN TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN STOMATITIS APHTHOUSA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record