Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorSISMADI, MUHAMMAD JOHN ELANG LANANG
dc.date.accessioned2018-03-14T03:53:34Z
dc.date.available2018-03-14T03:53:34Z
dc.date.issued2015-02-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17945
dc.descriptionPenyalahgunaan NAPZA berlanjut menjadi masalah dalam jumlah yang besar di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengguna Napza yg melakukan self hypnotherapy dengan frekuensi sering dan jarang terhadap angka relapse. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 22 orang pecandu NAPZA yang sedang dalam tahap after care yang akan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok yang sering melakukan self hypnotherapy dengan kelompok yang jarang untuk melihat berapa orang dari setiap kelompok yang kembali relapse. Penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk untuk uji normalitas, didapatkan nilai signifikansi 0,000 untuk data relapse dan 0,000 untuk data kategori frekuensi melakukan self hypnotherapy. Berdasarkan uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk didapatkan bahwa data relapse dan data kategori frekuensi melakukan self hypnoherapy tidak normal. Uji hipotesis mengenai hubungan self hypnotherapy pada persentase relapse pengguna NAPZA menggunakan jenis uji non parametrik yaitu uji hipotesis fisher exact test untuk uji hipotesis. Setelah dihitung dari kelompok yang jarang melakukan self hypnotherapy ada sebanyak 6 orang yang relapse kembali, sedangkan pada kelompok yang sering tidak ada sama sekali yang relapse. Uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji Fisher Exact test, didapatkan nilai sig = 0,006 (sig <0,05), sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Kategori sering tidaknya melakukan Self Hynotherapy dengan persentase relapse pengguna NAPZA.en_US
dc.description.abstractPenyalahgunaan NAPZA berlanjut menjadi masalah dalam jumlah yang besar di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengguna Napza yg melakukan self hypnotherapy dengan frekuensi sering dan jarang terhadap angka relapse. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dari penelitian ini adalah 22 orang pecandu NAPZA yang sedang dalam tahap after care yang akan dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok yang sering melakukan self hypnotherapy dengan kelompok yang jarang untuk melihat berapa orang dari setiap kelompok yang kembali relapse. Penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk untuk uji normalitas, didapatkan nilai signifikansi 0,000 untuk data relapse dan 0,000 untuk data kategori frekuensi melakukan self hypnotherapy. Berdasarkan uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk didapatkan bahwa data relapse dan data kategori frekuensi melakukan self hypnoherapy tidak normal. Uji hipotesis mengenai hubungan self hypnotherapy pada persentase relapse pengguna NAPZA menggunakan jenis uji non parametrik yaitu uji hipotesis fisher exact test untuk uji hipotesis. Setelah dihitung dari kelompok yang jarang melakukan self hypnotherapy ada sebanyak 6 orang yang relapse kembali, sedangkan pada kelompok yang sering tidak ada sama sekali yang relapse. Uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji Fisher Exact test, didapatkan nilai sig = 0,006 (sig <0,05), sehingga diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Kategori sering tidaknya melakukan Self Hynotherapy dengan persentase relapse pengguna NAPZA.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectSelf Hypnoherapy, Relapse, NAPZAen_US
dc.titleHUBUNGAN SELF HYPNOTHERAPY TERHADAP PERSENTASE RELAPSE (KEKAMBUHAN) PADA PENGGUNA NARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record