dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | PRAWIRO, RADIUS | |
dc.date.accessioned | 2018-03-15T04:03:36Z | |
dc.date.available | 2018-03-15T04:03:36Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17990 | |
dc.description | Miopia merupakan kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke
bola mata dari jarak tak terhingga dalam keadaan tanpa akomodasi yang
difokuskan di depan retina. Angka keadian miopia di dunia terus meningkat data
WHO pada tahun 2008 menunjukkan angka kejadian miopia 10% dari enam puluh
enam juta anak usia sekolah menderita kelainan refraksi yaitu miopia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
angka kejadian miopia di perkotaan dan pedesaan di Sumatera Selatan yaitu di
kota Lubuklinggau dan di pedesaan di kabupaten Musi Rawas.
Penelitian ini membandingkan angka kejadian miopia di perkotaan yang di
wakili 75 anak Sekolah Menengah Pertama Xaverius di kota Lubuklinggau dan
75 anak Sekolah Menengah Pertama Negeri Ciptodadi di pedesaan di kabupaten
Musi Rawas. Penelitian ini bersifat analitik non-eksperimental dengan pendekatan
cross-sectional. Data didapatkan dengan cara menskrining visus setiap anak
dengan menggunakan optotip snelen, kemudian dilakukan uji analisis Chi-Square.
Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan bahwa anak-anak dengan
miopia di perkotaan sebanyak 57,3% dan anak-anak dengan miopia di pedesaan
sebanyak 14,7%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara angka kejadian miopia pada anak Sekolah
Menengah Pertama di perkotaan dan di pedesaan dengan nilai p = 0,00 (p < 0,05). | en_US |
dc.description.abstract | Miopia merupakan kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke
bola mata dari jarak tak terhingga dalam keadaan tanpa akomodasi yang
difokuskan di depan retina. Angka keadian miopia di dunia terus meningkat data
WHO pada tahun 2008 menunjukkan angka kejadian miopia 10% dari enam puluh
enam juta anak usia sekolah menderita kelainan refraksi yaitu miopia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
angka kejadian miopia di perkotaan dan pedesaan di Sumatera Selatan yaitu di
kota Lubuklinggau dan di pedesaan di kabupaten Musi Rawas.
Penelitian ini membandingkan angka kejadian miopia di perkotaan yang di
wakili 75 anak Sekolah Menengah Pertama Xaverius di kota Lubuklinggau dan
75 anak Sekolah Menengah Pertama Negeri Ciptodadi di pedesaan di kabupaten
Musi Rawas. Penelitian ini bersifat analitik non-eksperimental dengan pendekatan
cross-sectional. Data didapatkan dengan cara menskrining visus setiap anak
dengan menggunakan optotip snelen, kemudian dilakukan uji analisis Chi-Square.
Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan bahwa anak-anak dengan
miopia di perkotaan sebanyak 57,3% dan anak-anak dengan miopia di pedesaan
sebanyak 14,7%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang bermakna antara angka kejadian miopia pada anak Sekolah
Menengah Pertama di perkotaan dan di pedesaan dengan nilai p = 0,00 (p < 0,05). | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Miopia, Anak Sekolah, Perkotaan, Pedesaan. | en_US |
dc.title | PERBANDINGAN ANGKA KEJADIAN MIOPIA PADA ANAK SMP DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI SUMATERA SELATAN | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |