Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, BAMBANG EKA CAHYA
dc.contributor.authorELDO, DWIAN HARTOMI AKTA PADMA
dc.date.accessioned2018-03-15T07:28:30Z
dc.date.available2018-03-15T07:28:30Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18008
dc.descriptionPemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden adalah pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia tahun 1945. Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden teraktual baru saja dilaksanakan pada bulan Juli 2014. Pada pemilu tersebut pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih mengalahkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Pelaksanaan pemilihan umum tersebut menyimpan berbagai dinamika yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Kajian yang diangkat dalam penelitian ini adalah kajian tentang Budaya Politik (political culture). Rumusan masalah yang diangkat adalah Bagimana Budaya politik masyarakat Banguntapan dan juga bagaimana pengaruh budaya politik tersebut terhadap partisipasi masyarakat dalam PILPRES 2014? Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber-sumber data dalam penelitian ini yakni kuisioner dan data sekunder. Kuisioner yang dibagikan kepada masyarakat Banguntapan Kabupaten Bantul sebagai obyek penelitian. Yang menjadi populasi adalah masyarakat yang terdaftar sebagai Datar Pemilih Tetap (DPT) dalam PILPRES 2014 yaitu sebanyak 80.409 orang, dengan penentu sample berdasarkan teori Taro Yamane sehingga didapat 100 kuisioner yang akan disebar menggunakan teknik stratified random sampling. Penggunaan aplikasi SPSS digunakan untuk penentu hasil olah data setelah hasil penelitian di input untuk dirangkum menjadi sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Banguntapan masuk kepada kategori budaya politik Subyek/Kaula yang berdasarkan orientasinya karena meski telah memiliki kesadaran terhadap politik namun mereka hanya bersifat pasif sebagai actor politik. sedangkan berdasarkan sikap yang ditunjukkan masyarakat Banguntapan masuk kepada kategori budaya politik toleran karena memang masyarakat cukup toleran dalam kehidupan sehari-hari terhadap segala perrbdaan. Budaya politik tersebut yang telah berpengaruh terhadap tingginya tingkat partisipasi politik masyarakat Banguntapan pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merumuskan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada beberapa pihak. Salah satu rekomendasi yang diberikan adalah kepada masyarakat Banguntapan agar bisa lebih berperan aktif lagi dalam segala bentuk kegiatan politik dan selalu memberikan masukan kepada pemerintahn agar system politik berjalan dengan baik.en_US
dc.description.abstractPemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden adalah pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia tahun 1945. Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden teraktual baru saja dilaksanakan pada bulan Juli 2014. Pada pemilu tersebut pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih mengalahkan pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Pelaksanaan pemilihan umum tersebut menyimpan berbagai dinamika yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Kajian yang diangkat dalam penelitian ini adalah kajian tentang Budaya Politik (political culture). Rumusan masalah yang diangkat adalah Bagimana Budaya politik masyarakat Banguntapan dan juga bagaimana pengaruh budaya politik tersebut terhadap partisipasi masyarakat dalam PILPRES 2014? Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber-sumber data dalam penelitian ini yakni kuisioner dan data sekunder. Kuisioner yang dibagikan kepada masyarakat Banguntapan Kabupaten Bantul sebagai obyek penelitian. Yang menjadi populasi adalah masyarakat yang terdaftar sebagai Datar Pemilih Tetap (DPT) dalam PILPRES 2014 yaitu sebanyak 80.409 orang, dengan penentu sample berdasarkan teori Taro Yamane sehingga didapat 100 kuisioner yang akan disebar menggunakan teknik stratified random sampling. Penggunaan aplikasi SPSS digunakan untuk penentu hasil olah data setelah hasil penelitian di input untuk dirangkum menjadi sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Banguntapan masuk kepada kategori budaya politik Subyek/Kaula yang berdasarkan orientasinya karena meski telah memiliki kesadaran terhadap politik namun mereka hanya bersifat pasif sebagai actor politik. sedangkan berdasarkan sikap yang ditunjukkan masyarakat Banguntapan masuk kepada kategori budaya politik toleran karena memang masyarakat cukup toleran dalam kehidupan sehari-hari terhadap segala perrbdaan. Budaya politik tersebut yang telah berpengaruh terhadap tingginya tingkat partisipasi politik masyarakat Banguntapan pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2014. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merumuskan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada beberapa pihak. Salah satu rekomendasi yang diberikan adalah kepada masyarakat Banguntapan agar bisa lebih berperan aktif lagi dalam segala bentuk kegiatan politik dan selalu memberikan masukan kepada pemerintahn agar system politik berjalan dengan baik.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectBudaya Politik, Partisipasi Politik, Masyarakat Banguntapan, Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presidenen_US
dc.titlePENGARUH BUDAYA POLITIK TERHADAP PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PILPRES 2014 DI KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL”en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record