Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorZULMA, NURUL ISTIQOMAH
dc.date.accessioned2018-03-16T01:26:32Z
dc.date.available2018-03-16T01:26:32Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18017
dc.descriptionMyopia adalah kelainan refraksi yang muncul karena bayangan jatuh di depan retina. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya myopia, dua diantaranya adalah faktor genetik dan lifestyle. Myopia yang diakibatkan karena faktor genetik menunjukan anak yang memiliki orang tua yang menderita myopia cenderung mengalami myopia dibandingkan dengan anak dengan orang tua yang tidak myopia. Faktor lifestyle atau aktivitas jarak dekat yang mempengaruhi terjadinya myopia berupa membaca, menonton TV, bermain game dan bermain komputer. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab yang lebih berpengaruh terhadap kejadian myopia, berupa faktor genetik atau lifestyle. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan case control. Responden pada penelitian ini adalah siswa SDN Serayu Yogyakarta usia 9-12 tahun yang menderita myopia dan tidak menderita myopia. Penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai Agustus 2014. Responden diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian dan didapatkan 72 responden penelitian, dimana 36 responden menderita myopia dan 36 responden tidak menderita myopia. Hasil analisis statistik pada faktor genetik menunjukkan nilai yang signifikan, yaitu sebesar 0,011 (P<0,05) dan pada faktor lifestyle menunjukkan nilai yang signifikan, yaitu sebesar 0,013 (P<0,05). Hasil ini menunjukkan faktor genetik lebih berpengaruh terhadap kejadian myopia dibandingkan dengan faktor lifestyle.en_US
dc.description.abstractMyopia adalah kelainan refraksi yang muncul karena bayangan jatuh di depan retina. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya myopia, dua diantaranya adalah faktor genetik dan lifestyle. Myopia yang diakibatkan karena faktor genetik menunjukan anak yang memiliki orang tua yang menderita myopia cenderung mengalami myopia dibandingkan dengan anak dengan orang tua yang tidak myopia. Faktor lifestyle atau aktivitas jarak dekat yang mempengaruhi terjadinya myopia berupa membaca, menonton TV, bermain game dan bermain komputer. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab yang lebih berpengaruh terhadap kejadian myopia, berupa faktor genetik atau lifestyle. Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan case control. Responden pada penelitian ini adalah siswa SDN Serayu Yogyakarta usia 9-12 tahun yang menderita myopia dan tidak menderita myopia. Penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai Agustus 2014. Responden diberikan kuesioner yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian dan didapatkan 72 responden penelitian, dimana 36 responden menderita myopia dan 36 responden tidak menderita myopia. Hasil analisis statistik pada faktor genetik menunjukkan nilai yang signifikan, yaitu sebesar 0,011 (P<0,05) dan pada faktor lifestyle menunjukkan nilai yang signifikan, yaitu sebesar 0,013 (P<0,05). Hasil ini menunjukkan faktor genetik lebih berpengaruh terhadap kejadian myopia dibandingkan dengan faktor lifestyle.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectMyopia, Faktor Genetik, Faktor Lifestyleen_US
dc.titlePENGARUH FAKTOR GENETIK DAN LIFESTYLE TERHADAP KEJADIAN MYOPIA PADA ANAK USIA 9-12 TAHUNen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record