dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | BESTARI, GITA | |
dc.date.accessioned | 2018-03-24T03:47:23Z | |
dc.date.available | 2018-03-24T03:47:23Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18204 | |
dc.description | Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) terdapat 8,6 juta kasus tuberkulosis dan 1,3 juta kematian karena tuberkulosis. Indonesia masuk dalam 5 besar insidensi tertinggi kasus tuberkulosis di dunia. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jumlah leukosit pada pasien tuberkulosis paru sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.
Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian studi kohort. Pengamatan dilakukan pada penderita tuberkulosis yang mendapatkan terapi OAT selama 2 bulan terhadap jumlah leukosit sebelum dan sesudah pengobatan. Subyek penelitian adalah pasien TB paru kasus baru berusia ≥16 tahun. Bahan pemeriksaan berupa sampel darah vena mediana cubiti untuk mengukur jumlah leukosit.
Hasil : Subyek penelitian berjumlah 19 orang. Pemeriksaan jumlah leukosit dilakukan sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Hasil analisis data perubahan jumlah leukosit menunjukkan bahwa nilai signifikansi p=0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.
Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis fase awal. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan perhatian. Menurut data statistik World Health Organization (WHO) terdapat 8,6 juta kasus tuberkulosis dan 1,3 juta kematian karena tuberkulosis. Indonesia masuk dalam 5 besar insidensi tertinggi kasus tuberkulosis di dunia. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jumlah leukosit pada pasien tuberkulosis paru sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.
Desain penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian studi kohort. Pengamatan dilakukan pada penderita tuberkulosis yang mendapatkan terapi OAT selama 2 bulan terhadap jumlah leukosit sebelum dan sesudah pengobatan. Subyek penelitian adalah pasien TB paru kasus baru berusia ≥16 tahun. Bahan pemeriksaan berupa sampel darah vena mediana cubiti untuk mengukur jumlah leukosit.
Hasil : Subyek penelitian berjumlah 19 orang. Pemeriksaan jumlah leukosit dilakukan sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal. Hasil analisis data perubahan jumlah leukosit menunjukkan bahwa nilai signifikansi p=0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.
Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan jumlah leukosit sebelum dan sesudah pemberian obat anti tuberkulosis fase awal. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Tuberkulosis, Leukosit, OAT, Fase Awal | en_US |
dc.title | KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN JUMLAH LEUKOSIT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA FASE AWAL | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |