Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorTUNIPAH, TUNIPAH
dc.date.accessioned2018-03-24T06:42:16Z
dc.date.available2018-03-24T06:42:16Z
dc.date.issued2015-03-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18216
dc.descriptionKanker serviks merupakan penyebab kematian tersering pada wanita Indonesia. Jenis kanker serviks yang sering ditemukan adalah Squamous cell carcinoma (SCC) dan adenocarcinoma (AC). Sistem imun tubuh kita akan menganggap sebagai benda asing, sehingga akan mengaktifkan limfosit T sitoksik, sel NK (natural killer), dan makrofag untuk merusak dan membunuh sel kanker. Dalam tubuh kita akan terjadi proses kematian sel yang terdiri dari apotosis dan nekrosis. Proses keganasan terjadi ketidakseimbangan antara proses kematian sel (apoptosis dan neksosis) dengan proliferasi sel tumor. Proses apoptosis terhambat sedangkan proliferasi sel tumor tidak terkendali. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan reaksi limfosit dan kematian sel pada jenis kanker serviks. Total sampel berjumlah 54 preparat. Didapatkan hasil SCC sebanyak 39 sampel (72%) dan AC sebanyak 15 (27,8%). Hasil mean ± SD limfosit pada SCC 36,8 ± 11,45 dan AC 9,8 ± 2,39. Hasil mean ± SD kematian sel pada SCC 8,4 ± 4,37 dan AC 16,8 ± 7,83. Didapatkan hasil perbedaan rata-rata jumlah limfosit maupun luas kematian sel, bermakna secara statistik ( p < 0,05). Kesimpulan : Terdapat perbedaan reaksi limfosit dan kematian sel pada Squamous cell carcinoma dan adenocarcinoma kanker serviks.en_US
dc.description.abstractKanker serviks merupakan penyebab kematian tersering pada wanita Indonesia. Jenis kanker serviks yang sering ditemukan adalah Squamous cell carcinoma (SCC) dan adenocarcinoma (AC). Sistem imun tubuh kita akan menganggap sebagai benda asing, sehingga akan mengaktifkan limfosit T sitoksik, sel NK (natural killer), dan makrofag untuk merusak dan membunuh sel kanker. Dalam tubuh kita akan terjadi proses kematian sel yang terdiri dari apotosis dan nekrosis. Proses keganasan terjadi ketidakseimbangan antara proses kematian sel (apoptosis dan neksosis) dengan proliferasi sel tumor. Proses apoptosis terhambat sedangkan proliferasi sel tumor tidak terkendali. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan reaksi limfosit dan kematian sel pada jenis kanker serviks. Total sampel berjumlah 54 preparat. Didapatkan hasil SCC sebanyak 39 sampel (72%) dan AC sebanyak 15 (27,8%). Hasil mean ± SD limfosit pada SCC 36,8 ± 11,45 dan AC 9,8 ± 2,39. Hasil mean ± SD kematian sel pada SCC 8,4 ± 4,37 dan AC 16,8 ± 7,83. Didapatkan hasil perbedaan rata-rata jumlah limfosit maupun luas kematian sel, bermakna secara statistik ( p < 0,05). Kesimpulan : Terdapat perbedaan reaksi limfosit dan kematian sel pada Squamous cell carcinoma dan adenocarcinoma kanker serviks.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectKanker serviks, Squamous cell carcinoma, Adenocarcinoma, Limfosit, Kematian sel.en_US
dc.titlePERBEDAAN REAKSI LIMFOSIT DAN KEMATIAN SEL PADA JENIS KANKER SERVIKSen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record