Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorTAUFIK, ANVIKA ADHA
dc.date.accessioned2018-03-26T02:01:34Z
dc.date.available2018-03-26T02:01:34Z
dc.date.issued2015-06-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18224
dc.descriptionLatar belakang: Duduk lama menyebabkan ketegangan otot yang merangsang reseptor mengeluarkan mediator inflamasi sehingga timbulnya persepsi nyeri, hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan untuk memungkinkan berjalannya proses penyembuhan. Pegawai bank yang bekerja duduk dalam waktu yang lama memiliki faktor risiko tinggi untuk kejadian NPB miogenik. Objektif: menentukan hubungan lama duduk dengan prevalensi NPB miogenik pada pegawai bank. Metodologi: Observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi terjagkau pada peneltian ini adalah pegawai beberapa bank di Jambi dan mahasiswa kedokteran umum dan keperawatan berumur 20-30 tahun yang dilakukan selama pada bulan Juli - Agustus 2014 di beberapa bank Jambi dan FKIK UMY. Jumlah sampel adalah 193 orang untuk kelompok uji yaitu pegawai bank di Jambi dan 193 orang untuk kelompok kontrol yaitu mahasiswa FKIK UMY. Hasil: Prevalensi pegawai bank yang mengalami NPB miogenik adalah 67,9%, sedangkan yang tidak mengalami NPB miogenik pada penelitian ini adalah 32,1%. Nilai korelasi antara lama duduk dan kejadian NPB miogenik yaitu pvalue = 0,001, Odds Ratio (OR) antara lama duduk dan nyeri punggung adalah 3,049 dengan 95% confidence interval (95%CI): 2,010-4,625. Kesimpulan: terdapat banyak pegawai bank yang mengalami NPB miogenik (67,9%) yang disebabkan oleh duduk yang lama. Odds ratio sebesar 3,049 dan 95% confidence interval :2,010-4,625 yang berarti pegawai bank yang duduk lama memiliki risiko sebesar 3,049 kali lebih tinggi mengalami NPB miogenik dengan signifikansinya p = 0,001.en_US
dc.description.abstractLatar belakang: Duduk lama menyebabkan ketegangan otot yang merangsang reseptor mengeluarkan mediator inflamasi sehingga timbulnya persepsi nyeri, hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan untuk memungkinkan berjalannya proses penyembuhan. Pegawai bank yang bekerja duduk dalam waktu yang lama memiliki faktor risiko tinggi untuk kejadian NPB miogenik. Objektif: menentukan hubungan lama duduk dengan prevalensi NPB miogenik pada pegawai bank. Metodologi: Observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi terjagkau pada peneltian ini adalah pegawai beberapa bank di Jambi dan mahasiswa kedokteran umum dan keperawatan berumur 20-30 tahun yang dilakukan selama pada bulan Juli - Agustus 2014 di beberapa bank Jambi dan FKIK UMY. Jumlah sampel adalah 193 orang untuk kelompok uji yaitu pegawai bank di Jambi dan 193 orang untuk kelompok kontrol yaitu mahasiswa FKIK UMY. Hasil: Prevalensi pegawai bank yang mengalami NPB miogenik adalah 67,9%, sedangkan yang tidak mengalami NPB miogenik pada penelitian ini adalah 32,1%. Nilai korelasi antara lama duduk dan kejadian NPB miogenik yaitu pvalue = 0,001, Odds Ratio (OR) antara lama duduk dan nyeri punggung adalah 3,049 dengan 95% confidence interval (95%CI): 2,010-4,625. Kesimpulan: terdapat banyak pegawai bank yang mengalami NPB miogenik (67,9%) yang disebabkan oleh duduk yang lama. Odds ratio sebesar 3,049 dan 95% confidence interval :2,010-4,625 yang berarti pegawai bank yang duduk lama memiliki risiko sebesar 3,049 kali lebih tinggi mengalami NPB miogenik dengan signifikansinya p = 0,001.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectNPB miogenik, lama duduk, pegawai bank, mahasiswaen_US
dc.titleHUBUNGAN LAMA DUDUK DENGAN PREVALENSI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIKen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record