Show simple item record

dc.contributor.authorMASITA, MAYA
dc.date.accessioned2018-03-26T02:42:42Z
dc.date.available2018-03-26T02:42:42Z
dc.date.issued2015-04-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18231
dc.descriptionPlat resin akrilik sebagai bahan basis gigi tiruan dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri Staphylococcus aureus. Daun Kelor (Moringa oleifera L.) mempunyai kandungan senyawa fitokimia diantaranya flafonoid, saponin, tanin, fenol, alkaloid, phenol. Senyawa fitokimia ini mempunyai sifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ektrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccous aureus pada plat resin akrilik aktivasi panas. Penelitian ini menggunakan metode dilusi, menggunakan 20 cakram resin akrilik aktivasi panas dengan diameter 10 mm dan ketebalan 2 mm. Seluruh resin akrilik diinkubasikan dalam 10 ml suspensi Staphylococcus aureus selama 24 jam pada suhu 370 C. Resin akrilik terbagi dalam 4 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 cakram resin akrilik, direndam dengan konsentrasi 10%, 20% dan 40% serta aquades steril sebagai kontrol. Perendaman dalam ekstrak dilakukan selama 8 jam, Dilakukan pengenceran seri 103 dan ditanam pada MSA, diinkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam dan dihitung jumlah koloni koloninya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Kruskal Wallis dan post hoc. Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada plat resin akrilik aktivasi panas. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dengan konsentrasi 40% merupakan konsenrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Sthapylococcus aureus.en_US
dc.description.abstractPlat resin akrilik sebagai bahan basis gigi tiruan dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri Staphylococcus aureus. Daun Kelor (Moringa oleifera L.) mempunyai kandungan senyawa fitokimia diantaranya flafonoid, saponin, tanin, fenol, alkaloid, phenol. Senyawa fitokimia ini mempunyai sifat antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ektrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphyloccous aureus pada plat resin akrilik aktivasi panas. Penelitian ini menggunakan metode dilusi, menggunakan 20 cakram resin akrilik aktivasi panas dengan diameter 10 mm dan ketebalan 2 mm. Seluruh resin akrilik diinkubasikan dalam 10 ml suspensi Staphylococcus aureus selama 24 jam pada suhu 370 C. Resin akrilik terbagi dalam 4 kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 cakram resin akrilik, direndam dengan konsentrasi 10%, 20% dan 40% serta aquades steril sebagai kontrol. Perendaman dalam ekstrak dilakukan selama 8 jam, Dilakukan pengenceran seri 103 dan ditanam pada MSA, diinkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam dan dihitung jumlah koloni koloninya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Kruskal Wallis dan post hoc. Hasil penelitian menujukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada plat resin akrilik aktivasi panas. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dengan konsentrasi 40% merupakan konsenrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Sthapylococcus aureus.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectMornga oleifera L.; daun kelor; Staphylococcus aureusen_US
dc.titlePENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PADA PLAT RESIN AKRILIK AKTIVASI PANASen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record