Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorANNISA, PUTRI
dc.date.accessioned2018-03-26T03:31:00Z
dc.date.available2018-03-26T03:31:00Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18237
dc.descriptionDefisiensi iodium di daerah endemik GAKI banyak memberikan manifestasi berdampak negatif, salah satunya adalah hipotiroidisme. Hipotiroidisme merupakan keadaan dimana kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang cukup untuk menjaga metabolisme tubuh secara normal. Karena jumlah hormone tiroid berkurang, mengakibatkan peningkatan kadar trigliserid serum. Keadaan hipotiroid pada penderita DM tipe II akan memperparah peningkatan kadar trigliserid serum karena pada penderita DM tipe II juga terjadi peningkatan kadar trigliserid serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserid serum pada penderita Diabetes Mellitus tipe II hipotiroid dan non-hipotiroid di daerah endemik GAKI. Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah pasien-pasien DM tipe II hipotiroid dan non-hipotiroid di daerah endemik GAKI. Instrumen penelitian menggunakan skoring untuk menegakkan kondisi hipotiroid, berisi 25 pertanyaan yang sudah distandardisasi Balai Penelitian GAKI Magelang. Sedangkan kadar trigliserid serum diukur menggunakan metode calorimetric enzymatic trigliserid di Laboratorium LPPT UGM. Hasil kadar trigliserid serum pada penderita DM tipe II hipotiroid dan nonhipotiroid berturut-turut adalah 1046,053±773,11 mg/dl dan 224,50±155,126 mg/dl. Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan, dimana kadar trigliserid pada penderita Diabetes Mellitus tipe II hipotiroid lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kadar triglierid pada penderita DM tipe II non-hipotiroid di daerah GAKI.en_US
dc.description.abstractDefisiensi iodium di daerah endemik GAKI banyak memberikan manifestasi berdampak negatif, salah satunya adalah hipotiroidisme. Hipotiroidisme merupakan keadaan dimana kelenjar tiroid tidak dapat menghasilkan hormon tiroid yang cukup untuk menjaga metabolisme tubuh secara normal. Karena jumlah hormone tiroid berkurang, mengakibatkan peningkatan kadar trigliserid serum. Keadaan hipotiroid pada penderita DM tipe II akan memperparah peningkatan kadar trigliserid serum karena pada penderita DM tipe II juga terjadi peningkatan kadar trigliserid serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserid serum pada penderita Diabetes Mellitus tipe II hipotiroid dan non-hipotiroid di daerah endemik GAKI. Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Subyek penelitian ini adalah pasien-pasien DM tipe II hipotiroid dan non-hipotiroid di daerah endemik GAKI. Instrumen penelitian menggunakan skoring untuk menegakkan kondisi hipotiroid, berisi 25 pertanyaan yang sudah distandardisasi Balai Penelitian GAKI Magelang. Sedangkan kadar trigliserid serum diukur menggunakan metode calorimetric enzymatic trigliserid di Laboratorium LPPT UGM. Hasil kadar trigliserid serum pada penderita DM tipe II hipotiroid dan nonhipotiroid berturut-turut adalah 1046,053±773,11 mg/dl dan 224,50±155,126 mg/dl. Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan, dimana kadar trigliserid pada penderita Diabetes Mellitus tipe II hipotiroid lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kadar triglierid pada penderita DM tipe II non-hipotiroid di daerah GAKI.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjecttrigliserid – Diabetes Mellitus tipe II hipotiroiden_US
dc.titleKADAR TRIGLISERID SERUM PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II HIPOTIROID DAN NON-HIPOTIROID DI DAERAH ENDEMIK GAKIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record