Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorFRISCILIA, FEBRINA
dc.date.accessioned2018-03-26T03:59:45Z
dc.date.available2018-03-26T03:59:45Z
dc.date.issued2015-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18239
dc.descriptionTuberkulosis (TB) merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Prevalensi tuberkulosis yang terjadi di Indonesia menunjukkan angka yang tinggi yakni menempati urutan ke-3 tertinggi di dunia setelah Negara Cina dan India. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) diberikan kepada pasien TB dalam bentuk kombinasi. Pengukuran kadar Ureum-Kreatinin memberikan petunjuk apakah Pasien TB yang diberikan OAT Fase Awal mengalami penurunan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Proteinuria sebelum dan sesudah Pemberian OAT Fase awal. Penelitian menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan kohort prospektif. Populasi yang digunakan adalah pasien tuberkulosis kasus baru (baru saja terdiagnosis tuberkulosis) yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit ParuParu (BP4) Yogyakarta. Sampel yang diambil berjumlah 19 orang. Subyek penelitian di lihat Proteinuria sebelum dan sesudah pengobatan OAT fase awal (2 bulan). Hasil penelitian pada uji menunjukkan adanya perbedaan Proteinuria sebelum diberikan OAT dan setelah diberikan OAT dengan nilai p=0,013 (<0,05). Disimpulkan bahwa terdapat Perbedaan kadar Ureum dan Kreatinin sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.en_US
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Prevalensi tuberkulosis yang terjadi di Indonesia menunjukkan angka yang tinggi yakni menempati urutan ke-3 tertinggi di dunia setelah Negara Cina dan India. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) diberikan kepada pasien TB dalam bentuk kombinasi. Pengukuran kadar Ureum-Kreatinin memberikan petunjuk apakah Pasien TB yang diberikan OAT Fase Awal mengalami penurunan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Proteinuria sebelum dan sesudah Pemberian OAT Fase awal. Penelitian menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan kohort prospektif. Populasi yang digunakan adalah pasien tuberkulosis kasus baru (baru saja terdiagnosis tuberkulosis) yang berobat di Balai Pengobatan Penyakit ParuParu (BP4) Yogyakarta. Sampel yang diambil berjumlah 19 orang. Subyek penelitian di lihat Proteinuria sebelum dan sesudah pengobatan OAT fase awal (2 bulan). Hasil penelitian pada uji menunjukkan adanya perbedaan Proteinuria sebelum diberikan OAT dan setelah diberikan OAT dengan nilai p=0,013 (<0,05). Disimpulkan bahwa terdapat Perbedaan kadar Ureum dan Kreatinin sebelum dan sesudah pemberian OAT fase awal.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectTuberkulosis, Proteinuria, OAT, Fase Awalen_US
dc.titlePERBEDAAN PROTEINURIA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS FASE AWALen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record