Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorNURBAITI, NURBAITI
dc.date.accessioned2018-03-26T04:10:38Z
dc.date.available2018-03-26T04:10:38Z
dc.date.issued2015-02-02
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18241
dc.descriptionDiabetes merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Tekanan intraokular adalah tekanan cairan di dalam mata yang diciptakan oleh produksi terus-menerus dan drainase cairan ke ruang anterior. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular adalah diabetes. Diabetes melitus diketahui menyebabkan kerusakan mikrovaskuler dan dapat mempengaruhi tindakan autoregulatory dari pembuluh darah di retina dan saraf optik. Diabetes telah ditemukan terkait dengan Tekanan Intraokular yang tinggi. Studi lain menunjukkan bahwa disfungsi sistem otonom pada pasien diabetes bisa berkontribusi untuk peningkatan tekanan intraokular Desain penelitian ini adalah cross-sectional untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan tekanan intraokular. Populasi yang ditargetkan adalah individu yang berusia 40-70 tahun dan memiliki riwayat diabetes melitus atau non diabetes yang berada di Yogyakarta. Subyek penelitian sebanyak 39 sample (68 mata), yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu diabetes (18 sample) dan non diabetes (21 sample). Analisis Chi squre menunjukkan tidak terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan tekanan intraokular (p > 0.05). Tetapi didapatkan hasil rata-rata tekanan intraokular pada kelompok Diabetes (14,6 ± 1,71 mmHg) lebih tinggi dibandingkan kelompok non Diabetes (13,12 ± 1,04 mmHg).en_US
dc.description.abstractDiabetes merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Tekanan intraokular adalah tekanan cairan di dalam mata yang diciptakan oleh produksi terus-menerus dan drainase cairan ke ruang anterior. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular adalah diabetes. Diabetes melitus diketahui menyebabkan kerusakan mikrovaskuler dan dapat mempengaruhi tindakan autoregulatory dari pembuluh darah di retina dan saraf optik. Diabetes telah ditemukan terkait dengan Tekanan Intraokular yang tinggi. Studi lain menunjukkan bahwa disfungsi sistem otonom pada pasien diabetes bisa berkontribusi untuk peningkatan tekanan intraokular Desain penelitian ini adalah cross-sectional untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan tekanan intraokular. Populasi yang ditargetkan adalah individu yang berusia 40-70 tahun dan memiliki riwayat diabetes melitus atau non diabetes yang berada di Yogyakarta. Subyek penelitian sebanyak 39 sample (68 mata), yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu diabetes (18 sample) dan non diabetes (21 sample). Analisis Chi squre menunjukkan tidak terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan tekanan intraokular (p > 0.05). Tetapi didapatkan hasil rata-rata tekanan intraokular pada kelompok Diabetes (14,6 ± 1,71 mmHg) lebih tinggi dibandingkan kelompok non Diabetes (13,12 ± 1,04 mmHg).en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectDiabetes Melitus, Tekanan intraokularen_US
dc.titleHUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN TEKANAN INTRAOKULARen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record