Show simple item record

dc.contributor.advisorHERNINGTYAS, RATIH
dc.contributor.authorRAHMADANI, CITRA AYU
dc.date.accessioned2018-03-27T02:34:34Z
dc.date.available2018-03-27T02:34:34Z
dc.date.issued2015-04-21
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18269
dc.descriptionDinamika politik internasional pada era globalisasi ternyata tidak bisa dilepaskan dari persoalan keamanan non-tradisional. Persoalan-persoalan yang mncul ternyata tidak hanya konflik antar bangsa, namun telah berkembang luas dan mengarah ke persoalan-persoalan keamanan non-tradisional, yaitu terorisme. Salah satu tonggak sejarah bagi masyarakat dunia dalam memerangi terorisme adalah tragedi WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001. Dinamika politik luar negeri Amerika Serikat ternyata tidak lepas dari wilayah Timur- Tengah. Hal ini disebabkan karena wilayah ini menjadi bagian dari pivot point kepentingan nasional Amerika Serikat, baik pada bidang politik, ekonomi atau keamanan. Salah satu negara di wilayah Timur-Tengah dalam hal ini adalah Irak. Salah satu konflik terkini yang terjadi di tahun 2014 adalah pemberontakan ISIS yang merupakan organisasi fundamental Islam yang didirikan pada 3 Januari 2014. Organisasi ini memiliki empat faham ideologi sekaligus, masing-masing yaitu Islamism Sunni, Salafist Jihadism. Worldwide Caliphate dan Anti Shiaism Dari sisi kepemimpinannya, ISIS tidak lepas dari peranan tiga tokoh pemimpin, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi, Abu Oemar al- Shisani dan Abu Mohammad al-Adnani. Intervensi Amerika Serikat dalam menangani pemberintakan ISIS ternyata menjadi fenomena politik internasional yang menarik. Hal ini disebabkan negara adikuasa ini telah mengeluarkan anggaran yang sangat besar, meliputi dukungan program/teknis, antara lain pelatihan terhadap personel Irak dan kelompok Kurdi, serta pengiriman personel dan armada tempur ke wilayah Irak untuk memerangi kelompok ISIS.en_US
dc.description.abstractDinamika politik internasional pada era globalisasi ternyata tidak bisa dilepaskan dari persoalan keamanan non-tradisional. Persoalan-persoalan yang mncul ternyata tidak hanya konflik antar bangsa, namun telah berkembang luas dan mengarah ke persoalan-persoalan keamanan non-tradisional, yaitu terorisme. Salah satu tonggak sejarah bagi masyarakat dunia dalam memerangi terorisme adalah tragedi WTC (World Trade Centre) pada 11 September 2001. Dinamika politik luar negeri Amerika Serikat ternyata tidak lepas dari wilayah Timur- Tengah. Hal ini disebabkan karena wilayah ini menjadi bagian dari pivot point kepentingan nasional Amerika Serikat, baik pada bidang politik, ekonomi atau keamanan. Salah satu negara di wilayah Timur-Tengah dalam hal ini adalah Irak. Salah satu konflik terkini yang terjadi di tahun 2014 adalah pemberontakan ISIS yang merupakan organisasi fundamental Islam yang didirikan pada 3 Januari 2014. Organisasi ini memiliki empat faham ideologi sekaligus, masing-masing yaitu Islamism Sunni, Salafist Jihadism. Worldwide Caliphate dan Anti Shiaism Dari sisi kepemimpinannya, ISIS tidak lepas dari peranan tiga tokoh pemimpin, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi, Abu Oemar al- Shisani dan Abu Mohammad al-Adnani. Intervensi Amerika Serikat dalam menangani pemberintakan ISIS ternyata menjadi fenomena politik internasional yang menarik. Hal ini disebabkan negara adikuasa ini telah mengeluarkan anggaran yang sangat besar, meliputi dukungan program/teknis, antara lain pelatihan terhadap personel Irak dan kelompok Kurdi, serta pengiriman personel dan armada tempur ke wilayah Irak untuk memerangi kelompok ISIS.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectPEMBERONTAKAN ISLAMIC STATE OF THE IRAQ AND SYRIAen_US
dc.titleKEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENANGANI PEMBERONTAKAN ISLAMIC STATE OF THE IRAQ AND SYRIA DI IRAK TAHUN 2014en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record