dc.contributor.author | ANGGANARARAS, NINDYA RATNA | |
dc.date.accessioned | 2018-03-27T04:09:03Z | |
dc.date.available | 2018-03-27T04:09:03Z | |
dc.date.issued | 2015-04-20 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18286 | |
dc.description | Plat resin akrilik pada basis gigi tiruan dapat menyebabkan akumulasi plak dimana terdapat perlekatan dari bakteri Streptococcus mutans. Kelor adalah tanaman yang memiliki banyak khasiat, seperti antiinfeksi, antimikroba, antibakteri, antihipersensitifitas, antitumor. Di dalam kandungan fitokimia daun kelor terdapat Alkaloids 0,4%, Tannin 0,33%, Saponin 18,34%, Flavonoid 0,77%, phenol 0,29%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada plat resin akrilik aktivasi panas. Metode : Penelitian menggunakan metode dilusi cair, dengan menggunakan 20 cakram resin akrilik aktivasi panas dengan diameter 10 mm dan tebal 2 mm. Seluruh subjek diinkubasi dalam 10 ml suspensi Streptococcus mutans dengan standart Brown III selama 24 jam pada suhu 370C. Tiap kelompok terdiri dari 5 Cakram yang dibagi menjadi 4 kelompok, direndam dengan konsentrasi berbeda yaitu 10%, 20%, 40% dan aquades steril sebagai kontrol selama 8 jam. Kemudian ditanam dalam media MSA diinkubasi selama 24 jam suhu 370C dan dihitung pertumbuhan bakterinya. Data yang diperoleh dianalisis dengan Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada setiap konsentrasi ekstrak daun kelor yang diujikan terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dengan p = 0.001 (p<0.05). Kesimpulan : Ekstrak daun kelor dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada plat resin akrilik. Ekstrak daun kelor konsentrasi 40% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dibanding konsentrasi lain. | en_US |
dc.description.abstract | Plat resin akrilik pada basis gigi tiruan dapat menyebabkan akumulasi plak dimana terdapat perlekatan dari bakteri Streptococcus mutans. Kelor adalah tanaman yang memiliki banyak khasiat, seperti antiinfeksi, antimikroba, antibakteri, antihipersensitifitas, antitumor. Di dalam kandungan fitokimia daun kelor terdapat Alkaloids 0,4%, Tannin 0,33%, Saponin 18,34%, Flavonoid 0,77%, phenol 0,29%. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada plat resin akrilik aktivasi panas. Metode : Penelitian menggunakan metode dilusi cair, dengan menggunakan 20 cakram resin akrilik aktivasi panas dengan diameter 10 mm dan tebal 2 mm. Seluruh subjek diinkubasi dalam 10 ml suspensi Streptococcus mutans dengan standart Brown III selama 24 jam pada suhu 370C. Tiap kelompok terdiri dari 5 Cakram yang dibagi menjadi 4 kelompok, direndam dengan konsentrasi berbeda yaitu 10%, 20%, 40% dan aquades steril sebagai kontrol selama 8 jam. Kemudian ditanam dalam media MSA diinkubasi selama 24 jam suhu 370C dan dihitung pertumbuhan bakterinya. Data yang diperoleh dianalisis dengan Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada setiap konsentrasi ekstrak daun kelor yang diujikan terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dengan p = 0.001 (p<0.05). Kesimpulan : Ekstrak daun kelor dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada plat resin akrilik. Ekstrak daun kelor konsentrasi 40% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dibanding konsentrasi lain. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Antibakteri, Moringa oleifera, Resin akrilik, Streptococcus mutans | en_US |
dc.title | PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS PADA PLAT RESIN AKRILIK AKTIVASI PANAS | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |