dc.contributor.author | FITRIANA, WESTRY SEKAR | |
dc.date.accessioned | 2018-03-28T02:24:18Z | |
dc.date.available | 2018-03-28T02:24:18Z | |
dc.date.issued | 2015 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18305 | |
dc.description | Latar Belakang: Insiden periodontitis dilaporkan cukup tinggi di Indonesia,
penyakit ini merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada kelompok usia 35
tahun keatas. Periodontitis adalah suatu inflamasi pada jaringan pendukung gigi.
Actinobacillus actinomycetemcomitans merupakan salah satu penyebab
terjadinya periodontitis kronik. Salah satu tumbuhan yang diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans adalah
pepaya (Carica papaya L.) yang mana ekstrak bijinya memiliki kandungan senyawa
aktif berupa saponin, flavonoid, alkaloid dan triterpenoid.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan efektivitas daya antibakteri ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)
terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans, serta
untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji papaya yang memiliki daya antibakteri
paling efektif terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus
actinomycetemcomitans.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
eksperimental laboratoris (in vitro). Penelitian dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Agustus 2014.
Penelitian dilakukan dengan metode houl plate diffusion dengan jumlah 25
sampel yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan. Sumuran dengan diameter
5mm dibuat pada media TSA (Triptic Soy Agar) sebagai media pertumbuhan
bakteri dengan cara melubangi media menggunakan pipet pelubang. Ekstrak biji
pepaya berbagai konsentrasi (100%, 50%, 25%), tetrasiklin sebagai kontrol
positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif diteteskan pada masing-masing
sumuran sehingga akan didapat area bening yang merupakan zona hambat
bakteri. Pengukuran besarnya zona hambat dilakukan menggunakan sliding
caliper.
Hasil Penelitian: Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way
ANOVA, hasilnya menunjukkan nilai signifikansi p<0.05 yang berarti bahwa
terdapat perbedaan efektivitas zona hambat dari kelima kelompok perlakuan. Uji
Post Hoc LSD menunjukkan bahwa masing-masing kelompok perlakuan
memiliki perbedaan yang signifikan. Konsentrasi ekstrak yang memiliki daya
antibakteri paling efektif dilihat dari besarnya zona hambat yang ditimbulkan
yaitu ekstrak 100%.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektivitas daya antibakteri ekstrak biji pepaya
(Carica papaya L. terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus
actnomycetemcomitans. Ekstrak dengan konsentrasi 100% memiliki daya
antibakteri paling efektif. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Insiden periodontitis dilaporkan cukup tinggi di Indonesia,
penyakit ini merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada kelompok usia 35
tahun keatas. Periodontitis adalah suatu inflamasi pada jaringan pendukung gigi.
Actinobacillus actinomycetemcomitans merupakan salah satu penyebab
terjadinya periodontitis kronik. Salah satu tumbuhan yang diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans adalah
pepaya (Carica papaya L.) yang mana ekstrak bijinya memiliki kandungan senyawa
aktif berupa saponin, flavonoid, alkaloid dan triterpenoid.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan efektivitas daya antibakteri ekstrak biji pepaya (Carica papaya L.)
terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus actinomycetemcomitans, serta
untuk mengetahui konsentrasi ekstrak biji papaya yang memiliki daya antibakteri
paling efektif terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus
actinomycetemcomitans.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
eksperimental laboratoris (in vitro). Penelitian dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Agustus 2014.
Penelitian dilakukan dengan metode houl plate diffusion dengan jumlah 25
sampel yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan. Sumuran dengan diameter
5mm dibuat pada media TSA (Triptic Soy Agar) sebagai media pertumbuhan
bakteri dengan cara melubangi media menggunakan pipet pelubang. Ekstrak biji
pepaya berbagai konsentrasi (100%, 50%, 25%), tetrasiklin sebagai kontrol
positif dan aquades steril sebagai kontrol negatif diteteskan pada masing-masing
sumuran sehingga akan didapat area bening yang merupakan zona hambat
bakteri. Pengukuran besarnya zona hambat dilakukan menggunakan sliding
caliper.
Hasil Penelitian: Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way
ANOVA, hasilnya menunjukkan nilai signifikansi p<0.05 yang berarti bahwa
terdapat perbedaan efektivitas zona hambat dari kelima kelompok perlakuan. Uji
Post Hoc LSD menunjukkan bahwa masing-masing kelompok perlakuan
memiliki perbedaan yang signifikan. Konsentrasi ekstrak yang memiliki daya
antibakteri paling efektif dilihat dari besarnya zona hambat yang ditimbulkan
yaitu ekstrak 100%.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektivitas daya antibakteri ekstrak biji pepaya
(Carica papaya L. terhadap pertumbuhan bakteri Actinobacillus
actnomycetemcomitans. Ekstrak dengan konsentrasi 100% memiliki daya
antibakteri paling efektif. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Biji pepaya, Actinobacillus actnomycetemcomitans, periodontitis. | en_US |
dc.title | EFEKTIFITAS DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP BAKTERI ACTINOBACILLUS ACTINOMYCETEMCOMITANS | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |