Show simple item record

dc.contributor.authorSANDI, HERMAWAN SUSILO
dc.date.accessioned2018-03-29T06:08:33Z
dc.date.available2018-03-29T06:08:33Z
dc.date.issued2015-06-24
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18357
dc.descriptionPemberian antibiotika yang tidak rasional dapat meningkatkan resiko terjadinya resistensi mikroba terhadap antibiotika. Salah satu hal yang tidak rasional adalah pemberian antibiotika yang berlebihan tanpa adanya indikasi yang jelas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran peresepan antibiotika di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 di Instalasi Rawat Jalan pada bulan Februari, Juni, November 2013. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan data yang dikumpulkan secara retrospektif. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu hanya terhadap resep-resep antibiotik pada bulan Februari, Juni, November 2013. Pengolahan data dilakukan secara analisis deskriptif. Penelitian dilakukan selama bulan November 2014 hingga februari 2015. Dari penelitian ini diperoleh total sampel 8582 resep. Persentase penggunaan antibiotik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 sebesar 22,48% (1929 resep) dan resep non-antibiotik sebesar 77,52% (6653 resep). Antibiotika yang paling banyak diresepkan pada bulan Februari adalah Amoksisilin sebanyak 151 resep (23.34%), pada bulan Juni adalah Amoksisilin sebanyak 160 resep (26.27%), dan pada bulan November adalah Sefiksim sebanyak 189 resep (28.08%). Peresepan antibiotik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 memenuhi indikator WHO yaitu ≤ 22,70%.en_US
dc.description.abstractPemberian antibiotika yang tidak rasional dapat meningkatkan resiko terjadinya resistensi mikroba terhadap antibiotika. Salah satu hal yang tidak rasional adalah pemberian antibiotika yang berlebihan tanpa adanya indikasi yang jelas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran peresepan antibiotika di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 di Instalasi Rawat Jalan pada bulan Februari, Juni, November 2013. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan data yang dikumpulkan secara retrospektif. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling yaitu hanya terhadap resep-resep antibiotik pada bulan Februari, Juni, November 2013. Pengolahan data dilakukan secara analisis deskriptif. Penelitian dilakukan selama bulan November 2014 hingga februari 2015. Dari penelitian ini diperoleh total sampel 8582 resep. Persentase penggunaan antibiotik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 sebesar 22,48% (1929 resep) dan resep non-antibiotik sebesar 77,52% (6653 resep). Antibiotika yang paling banyak diresepkan pada bulan Februari adalah Amoksisilin sebanyak 151 resep (23.34%), pada bulan Juni adalah Amoksisilin sebanyak 160 resep (26.27%), dan pada bulan November adalah Sefiksim sebanyak 189 resep (28.08%). Peresepan antibiotik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 2 memenuhi indikator WHO yaitu ≤ 22,70%.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAntibiotik, Indikator WHOen_US
dc.titleGAMBARAN PERESEPAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 PERIODE FEBRUARI, JUNI, NOVEMBER TAHUN 2013en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record