dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | ARDIAN, MAHES | |
dc.date.accessioned | 2018-04-17T02:15:16Z | |
dc.date.available | 2018-04-17T02:15:16Z | |
dc.date.issued | 2012-02-09 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18490 | |
dc.description | Bertepatan dengan Usia ke-10 pelaksanaan-nya, yang mengambil tema
“Be A Lagend” Festival iklan Pinasthika memutuskan positioning-nya sebagai
event penghargaan biro iklan lokal, tidak hanya sebatas Indonesia saja tetapi juga
merambah Asia, pertimbangan ini di ambil setelah melihat kenyataan belum ada
festival iklan yang memberikan penghargaan khusus bagi biro iklan lokal.
Disinilah peran festival iklan Pinasthika untuk menjadi wadah bagi biro
iklan lokal, tidak hanya sebatas sebagai ajang kompetisi, tapi juga menjadi tempat
untuk sharing knowladge tentang perkembangan industri periklanan yang
dihadapi .
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan strategi positioning yang
dilakukan festival iklan Pinasthia sebagai event penghargaan biro iklan lokal di
Asia, 2) Mendeskripsikan langkah-langkah yang dilakukan Pinasthika untuk
mendukung positioning-nya, 3) mendeskripsikan faktor – faktor pendukung dan
penghambat yang di hadapai Pinasthika
Menurut Kotler dan Amstrong, ada tiga langkah besar yang dikenal di
dalam istilah STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning ) yaitu diantaranya 1)
Segmentasi pasar, 2) Menargetkan pasar, 3) Memposisikan produk (Kotler,
Kertajaya, Den Hd an Sandra, 2004:209):
Kemudian Renald kasali mendefinisikan positioning sebagai strategi
komunikasi untuk memasuki jendela benak konsumen, agar produk/merk/nama
dapat mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk/merk/nama lain dalam bentuk asosiatif (Kasali,
1999:527). | en_US |
dc.description.abstract | Bertepatan dengan Usia ke-10 pelaksanaan-nya, yang mengambil tema
“Be A Lagend” Festival iklan Pinasthika memutuskan positioning-nya sebagai
event penghargaan biro iklan lokal, tidak hanya sebatas Indonesia saja tetapi juga
merambah Asia, pertimbangan ini di ambil setelah melihat kenyataan belum ada
festival iklan yang memberikan penghargaan khusus bagi biro iklan lokal.
Disinilah peran festival iklan Pinasthika untuk menjadi wadah bagi biro
iklan lokal, tidak hanya sebatas sebagai ajang kompetisi, tapi juga menjadi tempat
untuk sharing knowladge tentang perkembangan industri periklanan yang
dihadapi .
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan strategi positioning yang
dilakukan festival iklan Pinasthia sebagai event penghargaan biro iklan lokal di
Asia, 2) Mendeskripsikan langkah-langkah yang dilakukan Pinasthika untuk
mendukung positioning-nya, 3) mendeskripsikan faktor – faktor pendukung dan
penghambat yang di hadapai Pinasthika
Menurut Kotler dan Amstrong, ada tiga langkah besar yang dikenal di
dalam istilah STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning ) yaitu diantaranya 1)
Segmentasi pasar, 2) Menargetkan pasar, 3) Memposisikan produk (Kotler,
Kertajaya, Den Hd an Sandra, 2004:209):
Kemudian Renald kasali mendefinisikan positioning sebagai strategi
komunikasi untuk memasuki jendela benak konsumen, agar produk/merk/nama
dapat mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk/merk/nama lain dalam bentuk asosiatif (Kasali,
1999:527). | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | STRATEGI POSITIONING | en_US |
dc.subject | BIRO IKLAN LOKAL | en_US |
dc.title | STRATEGI POSITIONING FESTIVAL IKLAN PINASTHIKA SEBAGAI EVENT PENGHARGAAN BIRO IKLAN LOKAL DI ASIA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |