| dc.contributor.advisor | | |
| dc.contributor.author | AFINA, IRMA SANI | |
| dc.date.accessioned | 2018-04-20T03:12:43Z | |
| dc.date.available | 2018-04-20T03:12:43Z | |
| dc.date.issued | 2017-06-08 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18566 | |
| dc.description | Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit kronis dimana terjadi kekurangan produksi insulin atau ketidakefektifan penggunaan insulin yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi DM yang ditandai dengan gejala nyeri dan hilang rasa. Nyeri neuropati diabetic merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya kualitas hidup pada pasien DM.
Tujuan: Mengetahui perbedaan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dengan berbagai derajat nyeri neuropati diabetik.
Metode: Analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah 45 pasien DM tipe 2 dengan berbagai derajat nyeri neuropati diabetik di RS PKU Muhammadiyah Gamping dari bulan Maret 2017 sampai April 2017. Neuropati diabetik didiagnosis menggunakan metode DNS, kemudian derajat nyeri dikelompokkan menggunakan metode VAS, serta kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF. Analisis perbedaan menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc.
Hasil: Kualitas hidup paling rendah adalah kelompok nyeri neuropati diabetik derajat berat (1,87±0,52). Uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan antara ketiga variabel independen bermakna secara statistik (p<0,05). Uji Post Hoc menunjukkan perbedaan signifikan pada kelompok nyeri neuropati derajat berat-sedang dan berat-ringan (p<0,05) dan tidak ada perbedaan signifikan pada kelompok nyeri neuropati derajat sedang-ringan (p>0,05).
Kesimpulan: Ada perbedaan yang bermakna pada kualitas hidup pasien DM tipe 2 dengan berbagai derajat nyeri neuropati diabetik. | en_US |
| dc.description.abstract | Background: Type 2 diabetes mellitus is a chronic disease caused by insulin deficiency or ineffectiveness of insulin using is characterized by an increase of blood glucose level. Diabetic neuropathy is one complication of diabetes mellitus, characterized by pain and no sense symptoms. Diabetic neuropathy pain is one of the factors causing the declining quality of life in patients with type 2 DM.
Purpose: To determine the difference of quality of life in type 2 DM patients with various degrees of diabetic neuropathy pain.
Methods: Comparative analytic with cross sectional approach. The subjects were 45 patients of type 2 DM with various degrees of diabetic neuropathy pain in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital from Maret 2017 though April 2017. Diabetic neuropathy was diagnosed by DNS method, pain degree was identified by using VAS method, and quality of life was measured by using a questionnaire from WHOQOL-BREF. Analysis of difference using Kruskal Wallis test and being continued by Post Hoc test.
Results: The lowest quality of life is severe diabetic neuropathy pain group (1,87±0,52). Kruskal Wallis test shows the difference among three independent variables are statistically significant (p<0,05). Post Hoc test shows a significant difference between severe-moderate diabetic neuropathy pain group and and severe-mild diabetic neuropathy pain group (p<0,05) and also no significant difference between moderate-mild diabetic neuropathy pain group (p>0,05).
Conclusion: There is significant difference of quality of life in type 2 diabetes mellitus patients with various degrees of diabetic neuropathy pain. | en_US |
| dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
| dc.subject | quality of life, type 2 diabetes mellitus, diabetic neuropathy pain. kualitas hidup, diabetes melitus tipe 2, nyeri neuropati diabetik | en_US |
| dc.title | PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN BERBAGAI DERAJAT NYERI NEUROPATI DIABETIK | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FKIK
479 | en_US |
