Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorRAHMADHANI, RAENYTA
dc.date.accessioned2018-05-16T03:09:35Z
dc.date.available2018-05-16T03:09:35Z
dc.date.issued2018-03-14
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18780
dc.descriptionSejak 1990-an Korea Utara mengalami kehancuran di bidang ekonomi karena mitra dagang utama negara tersebut yaitu USSR memutuskan hubungan bilateralnya dengan Korea Utara, selain itu juga, USSR dipengaruhi oleh Eropa Timur tentang peristiwa yang pernah terjadi di Korea Utara mengenai masalah banjir yang sudah dialami sejak tahun 1996, 1997 sampai 2000-an. Ada beberapa alasan yang membuat Korea Utara melakukan program pengembangan uji coba senjata nuklir, diantaranya adalah alasan rejim survive, alasan ekonomi dan keamanan. Dampak dalam melakukan pengembangan senjata nuklir pada Korea Utara ini memberikan efek negatif pada kepentingan ekonomi negara–negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan bahkan Korea Selatan. Hal ini di sebabkan karena banyaknya pelaku usaha yang membatalkan investasinya dikawasan Asia Timur dengan alasan keamanan. Dalam konteks regulasi yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahwa kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara dapat menjadikan ketegangan atau ancaman tersendiri bagi negara lainnya, terutama dapat memicu adanya konflik antar negara.en_US
dc.description.abstractSince the 1990s, North Korea experienced economic destruction because of the bilateral diplomatic cutoff with its main trade partner, USSR. USSR is also affected by the situation in East Europe about the continuous flood disaster in 1996, 1997, and 2000s. There are some reasons why North Korea conduct nuclear weapon testing; regime survival, and economic and security condition. Developing nuclear weapon generates negative effects toward the economic interests of the other states namely the US, Japan, China, and even South Korea. This is because of the mass cancellation of investment from business actors in East Asia due to security concern. In the context of UN regulation, the ownership of nuclear weapon can provoke tension and thread unto other states, which especially result in inter-state conflict.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectNuclear, National Interest, International Politics. Nuklir, Kepentingan Nasional, Politik Internasionalen_US
dc.titleKONTROVERSI UJI COBA NUKLIR KOREA UTARA (2012-2016)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 280en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record