Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorALI, ALKAUTSAR
dc.date.accessioned2018-05-21T01:36:26Z
dc.date.available2018-05-21T01:36:26Z
dc.date.issued2018-04-27
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18902
dc.descriptionDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang masih sangat kaya akan nilai tradisi dan kebudayaanya. Cagar budaya baik berupa benda, bangunan, struktur, situs, maupun kawasan tersebar di dalam wilayah DIY, dimana cagar budaya tersebut perlu diperhatikan maupun di lestarikan keberadaannya. Dalam hal ini pelestarian dan pengelolaan cagar budaya merupakan peran pemerintah daerah, dan khusus dalam penelitian ini adalah Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2015. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Kualitatif, yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian sacara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Adapun Peran Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Pelestarian Cagar Budaya Tahun 2015 dari hasil penelitian ini, untuk peran Fungsi Pelayanan (public service) adalah Sosialisasi Travel Heritage 2015, Penerbitan Buletin Mayangkara dan Festival Museum 2015. Untuk Fungsi Pembangunan (development) adalah Rehabilitasi Bangunan Cagar Budaya dan Pendokumentasian Pelestarian Cagar Budaya. Untuk Fungsi Pemberdayaan (empowering) adalah Sosialisasi Sadar Lestari Cagar Budaya, dan Fungsi Pengaturan (regulation) dituangkan dalam kebijakan Peningkatan registrasi dan kualitas perlindungan cagar budaya, pengembangan dan pemanfaatn cagar budaya xii dan museum sebagai saran pendidikan, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, peningkatan kualitas SDM dan organisasi pengelola cagar budaya, peningkatan revitalisasi museum, peningkatan kualitas SDM pengelola museum, serta pengembangan dan peningkatan event apresiasi cagar budaya dan museum, serta pengembangan integrasi program kunjungan museum dalam kegiatan pendidikan/kurikulum sekolah serta kegiatan Pelatihan Pelestarian Cagar Budaya. Selain fungsi peran yang telah disebutkan, dalam pelaksaannya juga ditemukan faktor-faktor yang mendukung dan yang menjadi penghambat/tantangan. Adapun berdasarkan dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh penulis kesimpulan dari penelitian ini, bahwasanya peran Pememrintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan DIY dalam Pelestarian Cagar Budaya Tahun 2015, sudah sesuai dengan fungsi pemerintahannya dalam hal pelayanan, pembangunan, pemberdayaan serta pengaturan dan telah berjalan dengan baik, walaupun masih ada faktor-faktor yang menghambat atau menjadi tantangan, namun selain itu ada juga faktor yang mendukung dalam pelaksanaannya. Dalam penelitian ini penulis memberikan saran agar sebisa mungkin untuk memanfaatkan alokasi anggaran secara maksimal, mengintensifkan soaisalisasi peraturan cagar budaya, menambah Sumber Daya Manusia (SDM) pelestari cagar budaya, melakukan pemeringkatan cagar budaya tingakat Provinsi, dan membenahi regulasi yang masih terdapat kelemahan didalamnya.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectPERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (STUDI KASUS DINAS KEBUDAYAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015)en_US
dc.titlePERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (STUDI KASUS DINAS KEBUDAYAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 179en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record