Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorSETIAWAN, DENNY ERI
dc.date.accessioned2018-05-21T06:14:29Z
dc.date.available2018-05-21T06:14:29Z
dc.date.issued2018-04-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18926
dc.descriptionKabupaten Kulon Progo merupakan Kabupaten termiskin pada tahun 2011 sebesar 23,62% di Daerah Istimewa Yogyakarta, namun sejak program “Bela Beli Kulon Progo” dilaksanakan pada tahun 2013, persentase tingkat kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo mengalami penurunan, pada tahun 2015 tingkat kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo menjadi 21,40%. Komunikasi Pemerintahan merupakan faktor utama keberhasilan dari program “Bela Beli Kulon Progo” melalui Komunikator, media, serta isi pesan yang tepat. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Koperasi dan UKM serta masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Proses komunikasi pemerintahan pada pelaksanaan program Bela Beli Kulon Progo Tahun 2017 dapat dikatakan sebagai komunikasi dua arah yaitu antara pemerintah dengan masyarakat. Bentuk komunikasi internal yang terjadi pada program bela beli Kulon Progo Tahun 2017 adanya sosialisasi, diklat, dan evaluasi. Bentuk komunikasi secara eksternal dilakukan dengan adanya forum diskusi untuk membantu membahas dan memecahkan permasalahan pada masyarakat. Proses komunikasi pemerintah dalam pelaksanaan Bela Beli di Kabupaten Kulon Progo dilaksanakan oleh Bupati, Dinas Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja, PDAM, dan Dinas Koperasi dan UKM sebagai komunikator. Masyarakat Kabupaten Kulon Progo sebagai komunikan. Pesan disampaikan kepada masyarakat dengan saluran yang tersedia dan adanya hambatan dalam proses penyampaian pesan serta mendapat umpan balik setelah pesan diterima. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu proses komunikasi pada program “Bela Beli Kabupaten Kulon Progo” ditemukan adanya hambatan dan saluran/media yang kurang maksimal. Kurangnya antusias dari sebagian masyarakat serta anggaran dana yang terbatas di Kabupaten Kulon Progo, hingga peranan media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, dan lain lain yang belum digunakan oleh Kabupaten Kulon Progo dalam mengkomunikasikan kepada masyarakat.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectKomunikasi Pemerintahan, Program Bela Beli Kulon Progo, Kebijakan Publiken_US
dc.titleANALISIS KOMUNIKASI PEMERINTAHAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BELA BELI KULON PROGO TAHUN 2017en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 243en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record