Show simple item record

dc.contributor.advisorZAENURI, MUCHAMAD
dc.contributor.authorKUSUMA, PASCAL JATI
dc.date.accessioned2018-05-22T06:57:16Z
dc.date.available2018-05-22T06:57:16Z
dc.date.issued2018-04-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18974
dc.descriptionPenelitian ini pada dasarnya dilaksanakan untuk memahami bagaimana cara pengelolaan BUMDes yang tepat. Dalam suatu temuan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara terdapat temuan yang kemudian melandasi penelitian ini. Di Kabupaten tersebut terdapat 63 desa dari 80 desa yang sudah mendirikan BUMDes. Namun, BUMDes tersebut hanya mampu aktif untuk sesaat saja. Hal tersebut kemudian menjadi topik yang menarik untuk diselesaikan. Untuk menyelesaikan penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif. Namun, selain data kualitatif diperlukan pula data pendukung yaitu data kuantitatif untuk memahami seberapa baik penerapan GCG di BUMDes Tirta Mandiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumentasi, dan kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan prinsip GCG telah dilaksanakan dengan baik. Hasil tersebut didapat dari pelaksanaan survei eksploratif kepada 30 responden yang terdiri dari stakeholder BUMDes Tirta Mandiri. Penelitian eksploratif dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 5 Maret 2018. Selain eksploratif, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dengan investor, sekdes, dan sekretaris BUMDes. Hasil wawancara menunjukkan tata kelola dilaksanakan sesuai dengan MoU dan mengalami penyesuaian sesuai dengan budaya masyarakat lokal. Tata kelola BUMDes yang baik juga dapat mewujudkan BUMDes yang berkelanjutan. Dari hasil peneletian dapat disimpulkan bahwa tata kelola BUMDes Tirta Mandiri telah dilaksankan dengan baik dengan menimbang segala aspek khusus yang ada desa. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemerintah desa dan pengelola harus memberi perhatian khusus pada hubungan antar investor sehingga dapat memperkecil potensi konflik. Rekomendasi lain adalah harus terdapat pemisahan yang jelas antara BUMDes dengan aktivitas bermuatan politik yang ada di desa. Gejolak politik dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja BUMDes apabila BUMDes belum dapat beradaptasi dengan dinamika politik lokal.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini pada dasarnya dilaksanakan untuk memahami bagaimana cara pengelolaan BUMDes yang tepat. Dalam suatu temuan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara terdapat temuan yang kemudian melandasi penelitian ini. Di Kabupaten tersebut terdapat 63 desa dari 80 desa yang sudah mendirikan BUMDes. Namun, BUMDes tersebut hanya mampu aktif untuk sesaat saja. Hal tersebut kemudian menjadi topik yang menarik untuk diselesaikan. Untuk menyelesaikan penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif. Namun, selain data kualitatif diperlukan pula data pendukung yaitu data kuantitatif untuk memahami seberapa baik penerapan GCG di BUMDes Tirta Mandiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi dokumentasi, dan kuesioner. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan prinsip GCG telah dilaksanakan dengan baik. Hasil tersebut didapat dari pelaksanaan survei eksploratif kepada 30 responden yang terdiri dari stakeholder BUMDes Tirta Mandiri. Penelitian eksploratif dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 5 Maret 2018. Selain eksploratif, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dengan investor, sekdes, dan sekretaris BUMDes. Hasil wawancara menunjukkan tata kelola dilaksanakan sesuai dengan MoU dan mengalami penyesuaian sesuai dengan budaya masyarakat lokal. Tata kelola BUMDes yang baik juga dapat mewujudkan BUMDes yang berkelanjutan. Dari hasil peneletian dapat disimpulkan bahwa tata kelola BUMDes Tirta Mandiri telah dilaksankan dengan baik dengan menimbang segala aspek khusus yang ada desa. Adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah pemerintah desa dan pengelola harus memberi perhatian khusus pada hubungan antar investor sehingga dapat memperkecil potensi konflik. Rekomendasi lain adalah harus terdapat pemisahan yang jelas antara BUMDes dengan aktivitas bermuatan politik yang ada di desa. Gejolak politik dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja BUMDes apabila BUMDes belum dapat beradaptasi dengan dinamika politik lokal.
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectBUMDes, Good Corporate Governance, dan Desen_US
dc.titlePENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE UNTUK MEWUJUDKAN BADAN USAHA MILIK DESA YANG BERKELANJUTANen_US
dc.title.alternative(STUDI DI BUMDES TIRTA MANDIRI DESA PONGGOK, KECAMATAN POLANHARJO, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2017)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 145en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record