Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorFADIRUBUN, M. ALI AKBAR
dc.date.accessioned2018-05-28T04:07:15Z
dc.date.available2018-05-28T04:07:15Z
dc.date.issued2017-12-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19115
dc.descriptionPalestina pada mulanya adalah bagian dari Daulah Islamiyah di bawah Turki ‘Utsmani. Tetapi dengan dikuasai wilayah ini oleh Inggris (1917), seterusnya dicaplok sebagian besar (48 %) oleh Yahudi, Palestina yang mayoritas penduduknya Muslim menjadi tidak merdeka. Tulisan ini bertujuan mengungkapkan perlawanan Muslim-Palestina terhadap Yahudi-Israel. Untuk maksud tersebut dimanfaatkan pendekatan dan analisis historis dengan library research dalam pengumpulan data. Dari studi ini ditemukan bahwa Zionis Israel menguasai Palestina karena mendapat sokongan dari sekutu utamanya yaitu Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Sementara Palestina berjuang sendiri, karena negara-negara Islam sekitarnya sudah pernah ingin membantu pada tahun 1968, tetapi mengalami kekalahan dalam peperangan enam hari. Akibatnya, Mesir, Suriah, Yordania dan Palestina lepas sebagian wilayahnya. Terakhir, Palestina semakin terpuruk, dan jika disahkan RUU Yahudi yang diajukan oleh Benyamin Netanyahu ke Parlemen Israel, Palestina dan Arab Islam akan semakin terdesak.en_US
dc.description.abstractPalestine and Israel: History, Conflict and the Future. At the beginning Palestine was a part of Daulah Islamiyah under the Turki Usmani, but because this area was dominated by England in 1917, then about 48 percent of it was annexed by Jews, Palestine with the iii Muslim majority became not independent. This writing aims at exploring the struggle Muslim-Palestine toward Jews-Israel. For this purpose, the use of historical analysis and library research approaches in collecting data were used. The findings from this research are that Zionist Israel dominated Palestine because of being supported by its main allies: America, English and France while Palestine struggle alone because the surrounding Islamic countries had ever wanted to help in 1968 but they were lost in a six-day war. Therefore, Egypt, Syria and Jordan and Palestine released a part of their area. Lately Palestine becomes worse and if the Jews constitution proposed by Benyamin Netayahu to the Israel Parliament, Palestine and Arab Islam will be strongly insisted.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectConflict, Israel-Palestina, Negotiation. Konflik, Israel-Palestina, Negosiasien_US
dc.titleKETIDAKEFEKTIFAN NEGOSIASI BILATERAL ISRAEL-PALESTINAen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS: KEGAGALAN PERJANJIAN OSLO 1 DAN 2 TAHUN 1993-1995 SEBAGAI UPAYA PERDAMAIAN ISRAEL-PALESTINA)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 162en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record