| dc.contributor.advisor | | |
| dc.contributor.author | ARDIYA, RICKO HELMI | |
| dc.date.accessioned | 2018-05-30T07:25:27Z | |
| dc.date.available | 2018-05-30T07:25:27Z | |
| dc.date.issued | 2018-04-19 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19230 | |
| dc.description | Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui penyebab dari kegagalan demokratisasi di Negara Mesir setelah berakhirnya pemerintahan Presiden Hosni Mubarak pada tahun 2011 hingga tahun 2016. Setelah tumbangnya rezim Mubarak akibat dari gelombang unjuk rasa di penjuru negeri. Mubarak yang telah memimpin Mesir selama 30 tahun dianggap oleh berbagai kalangan sebagai seorang tokoh diktator yang seharusnya menyudahi kepemimpinannya sesegera mungkin. Setelah tumbangnya rezim Zein Al Abidin Ben Ali oleh revolusi sipil yang terjadi di Tunisia, telah memantik aksi serupa untuk dilakukan di sejumlah negara-negara kawasan Timur Tengah termasuk Mesir. Gelombang demonstrasi selama 18 hari untuk menuntut berakhirnya pemerintahan Mubarak berujung pada pengunduran diri Mubarak. Harapan agar terwujudnya demokrasi di Mesir mulai dibangun sejak Presiden Mubarak mengundurkan diri dari jabatannya. Seiring berjalannya waktu dimana pada rentang tahun 2011 hingga 2016, kondisi Mesir tidak memperlihatkan adanya demokrasi yang sedang berusaha untuk diwujdkan. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh beberapa pemimpin Mesir tidak mengarah kepada jalur demokrasi dan justru gaya kepemimpinannya dianggap oleh sejumlah kalangan serupa dengan gaya kepemimpinan Mubarak. Demokratasasi yang diharapakan dapat terlaksana dengan baik justru mengalami kebuntuan. | en_US |
| dc.description.abstract | This study was created with the aim to find out the cause of the failure of democratization in the State of Egypt after the end of President Hosni Mubarak's government in 2011 until 2016. After the fall of the Mubarak regime due to a wave of protests across the country. Mubarak, who has led Egypt for 30 years, is considered by many to be a dictatorial figure who should have finished his leadership as soon as possible. After the fall of Zein Al Abidin Ben Ali's regime by the civil revolution that took place in Tunisia, it has ignited a similar action to take place in several Middle Eastern countries including Egypt. A wave of demonstrations over 18 days to demand the end of Mubarak's rule culminated in Mubarak's resignation. Hope for the realization of democracy in Egypt began to be built since President Mubarak resigned from his post. As time passes in the period 2011 to 2016, the condition of Egypt does not show the existence of democracy that is trying to diwujdkan. The policies adopted by some Egyptian leaders did not lead to the path of democracy and his leadership style was considered by some to be similar to Mubarak's leadership style. Democratization that is expected to be done well will be stagnant. | en_US |
| dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
| dc.subject | Democratization in Egypt, Middle East, Democracy. Demokratisasi Mesir, Timur Tengah, Demokrasi | en_US |
| dc.title | KEGAGALAN DEMOKRATISASI MESIR PASCA HOSNI MUBARAK (2011-2016) | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FISIP
194 | en_US |
