dc.description | Keberadaan calon independen dalam Pilkada ke depan memberi nuansa
baru dalam pelaksanaan demokrasi. Kehadiran calon independen merupakan
konsekuensi dari meningkatkan pendidikan politik masyarakat. Dan kini
masyarakat semakin pandai dalam menentukan preferensi politiknya. Namun
demikian, pada kenyataannya calon independen tetap mengalami kekalahan di
berbagai tempat seperti yang terjadi di Kota Pekanbaru, sehingga dalam penelitian
ini peneliti ingin mengetahui faktor apa yang menyebabkan pasangan calon
independen mengalami kekalahan pada Pilkada di Kota Pekanbaru tahun 2017.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dalam penelitian
ini analisis dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang
diperoleh melalui kajian dokumen yang didapatkan dari KPU Kota Pekanbaru dan
pasangan calon independen Herman Nazar-Defi Warman. Adapun teknik
wawancara dari berbagai narasumber yaitu tim relawan HEFI kandidat
independen HN-DW dan tim sukses kandidat incumbent Firdaus-Ayat.
Hasil penelitian menunjukkan adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kekalahan pasangan calon independen Herman Nazar-Defi Warman pada Pilkada
2017 di Kota Pekanbaru secara umum 1) Figur kandidat incumbent sangat
dominan dan kuat, 2) Visi-misi kandidat independen masih bersifat universal, 3)
Waktu yang dibutuhkan sangat terbatas untuk melakukan sosialisasi pengenalan
kandidat independen 4) Kandidat independen tidak mampu menyatukan basis
kekuatan kedaerahan 5) manuver tim abu-abu menyebabkan dukungan suara
untuk kandidat independen menjadi terfragmentasi 6) Perkembangan isu politik
yang menyatakan kandidat independen sebagai pemecah suara partai Golkar.
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dominan yang
mempengaruhi kekalahan pasangan calon independen HN-DW terletak pada
kekuatan tim relawan HEFI yang tidak memiliki struktur secara jelas dan hanya
bergerak dengan inisiatif kerelawanan secara fleksibel. Kemudian memudahkan
bagi tim abu-abu untuk masuk dalam jaringan mesin politik sebagai free riders.
Masuknya tim abu-abu sebagai free riders didalam tubuh mesin politik pasangan
calon independen, hanya sebagai tim yang mementingkan popularitas
keindividuan dengan harapan untuk dapat dikenal masyarakat bahwa mereka
merupakan institusi politik yang bergerak atas nama kandidat independen HNDW.
Namun pergerakan ini, tidak melahirkan benefit ataupun good thing untuk
memenangkan kandidat independen, tetapi justru sebaliknya sosialisasi yang
dilakukan membuat masyarakat tidak yakin dan ragu pada kualitas figur kandidat
independen. Keberadaan tim abu-abu membuat suara pendukung calon
independen HN-DW menjadi terfragmentasi dan berubah mendukung kandidat
lain. | en_US |