Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorLARASATI, AZIZAH
dc.date.accessioned2018-05-31T07:32:32Z
dc.date.available2018-05-31T07:32:32Z
dc.date.issued2018-03-02
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19314
dc.descriptionPolitik identitas etnis Tionghoa telah ada bahkan dari sejak pemerintahan kolonial Belanda melalui organisasi Tionghoa benama Sun Yat Sen dan bertujuan untuk menghapuskan perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang Tionghoa di Hindia Belanda dalam bidang pendidikan, hukum/peradilan, status sipil, beban pajak, hambatan bergerak dan bertempat tinggal. Etnis Tionghoa kemudian memanfaatkan kebebasan demokrasi dengan membentuk organisasi seperti partai politik etnis Tionghoa atau bergabung membentuk organisasi berdasarkan kalangan, keluarga, marga, agama, hobi dan alumni, meski masih ada sebagian dari mereka cenderung bergabung dengan partai pribumi. Menentukan identitas politik masyarakat yang berasal dari keturunan Tionghoa mulai terlihat dalam berbagai peristiwa politik. Latar Belakang keterlibatan etnis Tionghoa dalam politik di Indonesia terutama di Kota Singkawang bisa dikatakan tidak terlepas dari sejarah, kelompok dan komunitas etnis tionghoa yang ada di Kota Singkawang terus menunjukan eksistensinya dalam multietnis yang ada di kota ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian analisis kualitiatif yang bersifat deskriftif artinya penulis dapat mendeskripsikan keadaan yang sebenarnya dari pendapat responden mengenai faktor yang di gunakan dan penggunaan politik indentitas etnis Tionghoa dalam pemilukada Kota Singkawang tahun 2017. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan dokumentasi yang diperoleh dari penelitian pustaka bisa berupa buku, arsip, artikel yang digunakan sebagai bahan penunjang dari hasil wawancara. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa penggunaan faktor pemilukada dan penggunaan politik identitas etnis Tionghoa saat pemilukada Kota Singkawang sangat berbeda dibandingkan sama tahun sebelumnya, begitupula Antuisme masyarakat khususnya Etnis Tionghoa pada tahun 2017 sangat menurun. Hal ini dikarenakan kekecewaan pada pemimpin Tionghoa pertama di Kota Singkawang, pemimpin yang sebelumnya. Masyarakat etnis Tionghoa juga menganggap pemilukada tahun 2017 seperti tidak ada calon, karena harapan yang mereka inginkan untuk pasangan calon Kota Singkawang khususnya dari etnis Tionghoa sama sekali tidak ada. Menariknya walikota yang terpilih tahun 2017 ini adalahnya etnis Tionghoa dari marga Tjhai yaitu, Tjhai Chiu Mie yang berhasil memenangkan pemilukada Kota Singkawang tahun 2017. Walikota etnis Tionghoa perempuan pertama dan termuda dalam sejarah Tionghoa dan Kota Singkawang. Saat pemilukada faktor yang paling banyak digunakan dan sangat berpengaruh besar adalah faktor kekuasaan.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subject: Politik Identitas, Etnis Tionghoa, Pemilukadaen_US
dc.titlePOLITIK IDENTITAS ETNIS TIONGHOA DALAM PEMILUKADA KOTA SINGKAWANG TAHUN 2017en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 167en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record