Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorNOVIANTO, AVINDA DWI
dc.date.accessioned2018-06-02T01:12:05Z
dc.date.available2018-06-02T01:12:05Z
dc.date.issued2018-05-07
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19347
dc.descriptionPasca perang Korea, Korea Utara diketahui mulai mengembangkan senjata nuklir dan misil balistik melalui bantuan teknologi Tiongkok dan Rusia. Perkembangan sistem senjata Korea Utara yang pesat membuat timbulnya ketidakseimbangan kekuatan di wilayah Semenanjung Korea. Hal ini akhirnya berujung pada tindakan provokasi yang terus-terusan dilakukan oleh Korea Utara kepada Korea Selatan, terutama selama Kim Jong Un memimpin Korea Utara. Demi menghalau ancaman dan menyeimbangkan kekuatan, Korea Selatan melakukan aliansi dengan Amerika Serikat dan mengembangkan sistem pertahanannya ke arah Ballistic Missile Defense. Dengan adanya aliansi, Korea Selatan mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat berupa pembangunan BMD Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengambarkan bagaimana kebijakan pertahanan Korea Selatan dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara, terutama ancama misil balistiknya. Kebijakan inilah yang kemudian akan dilihat ketepatannya dalam menyelesaikan permasalahan Korea Selatan sekaligus penyeimbang kekuatan di Semenanjung Koreaen_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectKebijakan Pertahanan, Ballistic Missile Defense, Provokasien_US
dc.titleKOREA SELATAN DAN KEBIJAKAN PERTAHANAN SISTEM TERMINAL HIGH ALTITUDE AREA DEFENSE (THAAD)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 259en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record