| dc.contributor.author | FAIZOL, FAJAR OKI | |
| dc.date.accessioned | 2018-07-05T03:59:40Z | |
| dc.date.available | 2018-07-05T03:59:40Z | |
| dc.date.issued | 2018-05-25 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19934 | |
| dc.description | Minyak pelumas merupakan suatu fluida cair yang berfungsi untuk
mengurangi gesekan antara dua permukaan komponen mesin yang saling
bersinggungan. Selain itu pelumas juga digunakan untuk mencegah keausan, serta
menghambat korosi sehingga umur pakai mesin lebih panjang. pelumas terdiri dari
beberapa jenis yaitu mineral, semi synthetic dan sintetik. pelumas mineral
merupakan pelumas yang terbuat dari bahan dasar minyak bumi. Pelumas Sintetik
merupakan pelumas yang memiliki campuran zat aditif yang berfungsi untuk
memperbaiki sifat-sifat dari pelumas tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode berupa pengukuran viskositas,
konduktivitas termal, torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar dengan menggunakan
pelumas jenis mineral MPX 2 SAE 10W-30, jenis semi sintetik Shell ADVANCE
SAE 10W-30, dan jenis sintetik Pertamina Enduro Matic SAE 10W-30. Bahan
bakar yang digunakan adalah Pertalite angka oktan 90 dengan menempuh jarak 4
km pada kecepatan 35-40 km/jam.
Dari hasil penelitian ini didapatkan viskositas pelumas MPX 2 paling tinggi
saat temperatur rendah namun memiliki kecepatan perubahan yang paling tinggi
dibanding Shell ADVANCE yang lebih stabil. pelumas Pertamina Enduro Matic
merupakan pelumas yang memiliki konduktivitas termal paling baik yang berarti
mampu menyerap kalor dengan lebih baik dibanding dua pelumas lain. Torsi
maksimum pelumas MPX 2 sebesar 23,68 N.m, pelumas Shell ADVANCE sebesar
16,35 N.m dan pelumas Pertamina Enduro Matic sebesar 17,80 N.m. Daya
maksimum MPX 2 sebesar 8,7 HP, pelumas Shell ADVANCE sebesar 8 HP dan
pelumas Pertamina Enduro Matic sebesar 8,1 HP. Konsumsi bahan bakar pelumas
MPX 2 sejauh 41,76 km/liter dengan temperatur pelumas 71,96°C, pelumas Shell
ADVANCE sejauh 45,05 km/liter dengan temperatur pelumas 73,88°C dan
pelumas Pertamina Enduro Matic sejauh 52,23 km/liter dengan temperatur
71,32°C. Dapat disimpulkan dari data yang didapatkan bahwa setiap pelumas
memiliki karakteristik viskositas, konduktivitas termal, kinerja mesin, konsumsi
bahan bakar dan temperatur yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai salah satu panduan dalam memilih pelumas yang baik dan jenis
yang tepat untuk sepeda motor dan dapat dikembangkan pada penelitian
selanjutnya. | en_US |
| dc.description.abstract | Lubricating oil is a liquid fluid that serves to reduce friction between two
surfaces of interconnected machine components. In addition, lubricants are also
used to prevent wear and tear, as well as inhibit corrosion so that longer machine
life. lubricant consists of several types of minerals, semi synthetic and synthetic.
mineral lubricant is a lubricant made from petroleum base material. Synthetic
lubricant is a lubricant having a mixture of additives which serves to improve the
properties of the lubricant.
This research uses methods of measuring viscosity, thermal conductivity,
torque, power, and fuel consumption by using minerals lubricant MPX 2 SAE 10W-
30, semi-synthetic type Shell ADVANCE SAE 10W-30, and type synthetic
Pertamina Enduro Matic SAE 10W-30. The fuel pertalite used with 90 number
octane with a distance of 4 km at a speed of 35-40 km / hour.
Viskositas MPX 2 at low temperatures has the highest level compared to
Shell ADVANCE is more stable. Pertamina lubricants Enduro Matic is a lubricant
that has the best thermal conductivity that is able to balance better. Maximum torque
of MPX 2 lubricant is 23,68 N.m, Shell ADVANCE lubricant is 16,35 N.m and
Pertamina Enduro Matic lubricant is 17,80 N.m. Maximum power MPX 2 of 8.7
HP, Shell ADVANCE lubricant of 8 HP and Pertamina Enduro Matic lubricant of
8.1 HP. MPX 2 fuel consumption is 41.76 km / liter with a lubricating temperature
of 71.96 ° C, Shell ADVANCE lubricant 45.05 km / liter with a lubricant
temperature of 73.88 ° C and Pertamina Enduro Matic lubricant as far as 52.23 km
/ liter with a temperature of 71.32 ° C. It can be concluded from the data obtained
that each lubricant has viscosity, thermal conductivity, engine performance, fuel
consumption and different temperatures. The results of this study can be used as a
guide to motorcycles and can be developed in further research. | en_US |
| dc.publisher | FT UMY | en_US |
| dc.subject | lubricating oil, viscosity, thermal conductivity, power, torque . minyak pelumas, viskositas, konduktivitas termal, daya, torsi | en_US |
| dc.title | KARAKTERISTIK VISKOSITAS DAN KONDUKTIVITAS TERMAL BEBERAPA MINYAK PELUMAS BESERTA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA MOTOR HONDA BEAT 110 CC BAHAN BAKAR PERTALITE | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
F T
083 | en_US |
