Show simple item record

dc.contributor.authorINDRIASTUTI, NUR AZIZAH
dc.contributor.authorSUBRONTO, YANRI WIJAYANTI
dc.contributor.authorAKHMADI
dc.date.accessioned2016-09-15T07:11:30Z
dc.date.available2016-09-15T07:11:30Z
dc.date.issued2015-06
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/1994
dc.description.abstractLatar Belakang: Menjadi seorang ibu merupakan suatu perubahan atau transisi pada perempuan baik perubahan status maupun peran. Adanya infeksi HIV dapat membuat kesulitan dalam perannya sebagai seorang ibu. Hal ini dikarenakan perempuan dengan HIV/AIDS mengalami berbagai permasalahan baik masalah fisik, psikososial, emosional maupun spiritual. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu adanya stigma negatif pada perempuan dengan HIV sehingga perempuan tersebut dikucilkan atau dijauhi oleh keluarga maupun masyarakat. Akibatnya perempuan dengan HIV tidak mendapatkan dukungan sosial yang diperlukan dalam menjalankan perannya sebagai ibu.Tujuan: Mengetahui gambaran pencapaian peran sebagai ibu (maternal role attainment) pada perempuan dengan HIV/AIDS di Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam pada 5 perempuan dengan HIV/AIDS di LSM Victory Plus Yogyakarta. Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Triangulasi dilakukan kepada dokter spesialis obsgyn, perawat dan suami partisipan. Hasil: Pada penelitian ini, didapatkan sebanyak 8 tema yaitu pengalaman ibu saat hamil, usaha yang dilakukan ibu untuk menjalani perannya sebagai ibu, persepsi ibu selama menjalani perannya menjadi seorang ibu, pengalaman ibu saat melahirkan, pengalaman ibu dalam memberikan ASI, pengalaman ibu selama merawat anak, maternal role identity dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian peran sebagai ibu baik yang mendukung maupun yang menghambat. Pada saat hamil, ibu dengan HIV melakukan ANC secara teratur. Pada saat melahirkan ada ibu yang melahirkan dengan seksio caesaria namun ada juga yang melahirkan secara pervaginam. Semua ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya karena tidak diperbolehkan oleh petugas kesehatan. Semua ibu merawat anaknya baik secara mandiri maupun dibantu oleh suami dan orang tua. Kesimpulan: Semua perempuan pada penelitian ini dapat mencapai perannya dengan baik meskipun dengan HIV. Peran ibu yang tidak terpenuhi adalah pemberian ASI karena anjuran program PPIA yang tidak memperbolehkan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS GADJAH MADAen_US
dc.subjectPencapaian Peran sebagai Ibu (Maternal Role Attainment), Perempuan dengan HIV/AIDSen_US
dc.subjectPencapaian Peran sebagai Ibu (Maternal Role Attainment), Perempuanen_US
dc.subjectHIV/AIDS
dc.titlePENCAPAIAN PERAN IBU (MATERNAL ROLE ATTAINMENT) PADA PEREMPUAN DENGAN HIV/AIDS DI YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record