dc.description | Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi penduduk
terbanyak di dunia, bahkan Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara
dengan penduduk terbanyak. Akan tetapi, besarnya jumlah penduduk Indonesia
tersebut dibarengi juga dengan semakin besar pula angka kemiskinan yang terjadi.
Berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah untuk menanggulangi
kemiskinan pun banyak yang telah diterapkan, salah satunya adalah Program
Keluarga Harapan (PKH). Kabupaten Bantul menjadi salah satu kabupaten yang
telah menjalankan Program Keluarga Harapan sejak tahun 2008. Namun sayang
nya hingga saat ini masih ditemukan beberapa kendala seperti hambatan yang
ditemui oleh Pendamping PKH, kurang tepatnya penentuan prioritas sasaran dan
kurangnya kevalidan data peserta PKH. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dan mengumpulkan data dengan teknik wawancara dan
dokumentasi, dalam hal ini wawancara dilakukan dengan Kasi Perlindungan dan
Jaminan Sosial, PPKH Kecamatan, dan Peserta PKH di Kabupaten Bantul.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
Kabupaten Bantul telah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan
baik. Hal tersebut dibuktikan dengan menurunnya jumlah peserta PKH disetiap
tahunnya. Namun masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya kesulitan
pendamping saat berkomunikasi dengan peserta yang tidak sesuai dengan kriteria
penerima bantuan PKH, kurang tepatnya penentuan prioritas sasaran peserta
penerima bantuan PKH dan kevalidan data kelayakan peserta penerima bantuan
PKH.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti merekomendasikan agar
Pemerinah lebih selektif lagi dalam penentuan peserta PKH agar tidak ada lagi
ketidaktepatan peserta penerima bantuan PKH. Selain itu perlu adanya bimtek
yang diperuntukkan untuk Pendamping PKH karena itu merupakan salah satu
pelatihan yang dirasa sangat bagus untuk dilakukan oleh Pemerintah guna
meningkatkan kualitas Pendampingan Program Keluarga Harapan. | en_US |