dc.contributor.author | ALIYAH, NOVIA LAILATUL | |
dc.date.accessioned | 2018-07-30T06:53:14Z | |
dc.date.available | 2018-07-30T06:53:14Z | |
dc.date.issued | 2018-05-15 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20246 | |
dc.description | Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten Bantul sudah mulai beroperasi pada tahun 2011, namun hingga saat ini transaksi yang ada di SRG Kabupaten tidak memenuhi target yang telah direncanakan oleh pengelola SRG Kabupaten Bantul. Sedangkan, pengelola SRG telah melakukan sosialisasi kepada para petani sehingga, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui profil petani yang mendapat sosialisasi, persepsi dan perbedaan persepsi petani yang sudah dan belum bertransaksi terhadap SRG Kabupaten Bantul. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan 16 petani diantaranya 11 petani yang belum bertransaksi dan 5 petani yang sudah bertransaksi. Analisis data dengan menggunakan metode analisis deskripsi. Secara kesulurah petani memiliki persepsi yang baik terhadap SRG, baik yang sudah bertransaksi maupun yang belum bertransaksi capaian skor masing-masing 63,45 % dan 56,49%. Akan tetapi pada indikator lokasi keberadaan gudang SRG petani yang belum bertransaksi memberikan persepsi yang lebih baik dari pada yang belum bertransaksi. Secara keseluruhan tidak ada perbedaan persepsi petani yang sudah bertransaksi maupun yang belum bertransaksi. Namun, terdapat beberapa perpedaan persepsi terhadap item mutu gabah yang disyaratkan pengelola gudang mudah dipenuhi dan harga menjual gabah di SRG memberikan keuntungan yang layak bagi petani tanpa harus menjual pada saat panen raya. Bahwa petani yang sudah bertransaksi lebih baik dari pada yang belum bertransaksi | en_US |
dc.description.abstract | Warehouse Receipt System (WRS) in Bantul Regency Has started in 2011, but until now the transaction in WRS do not meet the targets set by the managers WRS Bantul Regency. Currently, WRS managers Has conducted socialization to the farmers. This research aim to determine profile used, perception and the differences tHat Has and Has not transacted against WRS Bantul Regency. Data obtained throughinterviews with 16 farmers, 11 farmers who Has not transacted and 5 farmers who Has transacted. Data analysis using descriptive analysis method. All farmers has a good perception of the SRG, both of which has transacted and who has not transacted the achievement score respectively 63.45% and 56.49%. However, on the indicator of the location of the SRG warehouse, farmers who has not transacted provide a better perception than those who has not transacted. Overall there is no difference of perception of farmers who has transacted or who has not transacted. However, there are some perceptual perceptions of grain quality items required by the warehouse managers to be easily fulfilled and the selling price of grain in SRG provides a decent profit for farmers without having to sell at harvest time. That farmers who has transacted better than those who has not transacted | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | SRG, socialization, perception, farmers who Has and Has not transacted. SRG, sosialisasi, persepsi, petani yang sudah dan belum bertransaksi. | en_US |
dc.title | PERSEPSI PETANI PADI TERHADAP SISTEM RESI GUDANG (SRG) DI KABUPATEN BANTUL | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F P
041 | en_US |