Show simple item record

dc.contributor.authorHERDILLA, IGA PUTRI
dc.date.accessioned2018-08-15T01:50:39Z
dc.date.available2018-08-15T01:50:39Z
dc.date.issued2018-05-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20554
dc.descriptionInformasi tidak hanya hadir pada media cetak ataupun elektronik seperti radio maupun televisi. Pada masa kini media online menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, karena mudah dan dapat diakses dimanapun, kapanpun tanpa batas waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui framing pemberitaan sikap rasisme Donald Trump pada isu status Yerusalem sebagai ibu kota Israel dari media online republika.co.id dan kompas.com. penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode analisis framing dari Zhondang Pan dan Gerald Kosicki. Hasilnya meliputi, framing dari republika.co.id yang berusaha menyajikan berita lebih mendalam dengan melihat jumlah berita yang disajikan dalam sehari. Republika.co.id juga menyajikan berita kedalam beberapa tema, diantaranya peristiwa, sikap penolakan, sikap dukungan dan sikap pemerintah Indonesia. Sedangkan framing dari kompas.com, isu ini bukanlah yang harus di hebohkan. Dilihat dari jumlah berita dalam sehari kompas.com lebih sedikit dari yang di sajikan Republika.co.id. Kompas.com hanya menyajikan berita dalam dua tema yaitu peristiwa dan sikap pemerintah Indonesia. Perbandingan framing dari kedua media tersebut atas pemberitaan sikap rasisme Donald Trump pada isu status Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah, republika.co.id dalam penyajiannya berusaha bersikap netral atas keputusan sepihak dari Trump, meskipun latar belakang dari media ini adalah dari komunitas muslim. Berbeda dengan kompas.com yang lebih tegas menyampaikan sikap tidak setuju dengan keputusan Trump tersebut. Walaupun dalam penyajiannya kompas.com hanya memberitakan respon dari pemerintah Indonesia, namun berita yang disajikan kompas.com tetap merujuk pada sikap penolakan atas keputusan Trump.en_US
dc.description.abstractInformation is not only available in print or electronic media such as radio or television. Nowadays, online media is becoming part of everyday life because it is easy and accessible anywhere, anytime, without any time limit. This study aimed to describe the framing of Donald Trump racism over Jerusalem status as Israel Capital City from republika.co.id and kompas.com. This research used a qualitative approach using the framing analysis method from Zhondang Pan and Gerald Kosicki. The results revealed that republika.co.id tried to present more detailed news by looking at the amount of news in a day. Republika.co.id also presented news on various topics, including events, rejection and support deportment, and special deportment from the Indonesian government. Besides, kompas.com tried to frame that this issue is not the extraordinary issue. Kompas.com also served less than the Republika.co.id from the number of news in a day. Kompas.com only presented news on two topics of events and attitudes of the Indonesian government. On another side, republika.co.id tried to present the neutral reporting over the Trump's unilateral decision, even though this media is the representation from Muslim community. In contrast, kompas.com presented the disagreement over Trump’s decision decisively. Although kompas.com only reported the response from Indonesia government, but it still refers to the deportment of Trump's decision rejection.en_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectFraming, Berita, Media Online, Rasismeen_US
dc.titlePEMBERITAAN SIKAP RASISME DONALD TRUMP TERHADAP MUSLIM PADA MEDIA ONLINE REPUBLIKA.CO.ID DAN KOMPAS.COMen_US
dc.title.alternativeAnalisis Framing Pemberitaan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Tanggal 7 Desember 2017en_US
dc.typeThesis SKR FAI 205en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record