Show simple item record

dc.contributor.authorAULIA, KHAIRIYATUL
dc.date.accessioned2018-08-27T05:58:00Z
dc.date.available2018-08-27T05:58:00Z
dc.date.issued2018-08-27
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20859
dc.descriptionLatar belakang.Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi pada mata, jantung, ginjal, saraf, dan apabila tidak ditangani dengan tepat atau tidak secepatnya, penderita harus diamputasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien diabetes melitus paska amputasi terhadap god locus of control dalam self care behavior. Metode Penelitian. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan berjumlah enam orang dan didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Colaizzy menggunakan teknik tematik konten. Hasil penelitian. Hasil ini terdiri dari 2 tema utama. Tema pertama yaitu menerima Nasib dalam konteks budaya dengan 3 sub tema yaitu prasyarat dalam ikhtiar, penerimaan diri, dan tawakal kepada Allah. Tema ke dua yaitu pengaruh positif spiritualitas dalam menjalani takdir dari Allah dan terdapat 3 kategori yaitu pengalaman mistik terhadap kebesaran Allah, perubahan positif dalam beribadah, dan strategi koping religius. Kesimpulan. Pembentukan tema ini di pengaruhi oleh unsur budaya dalam masyarakat Sasak yang didalamnya terdapat unsur agama dan keyakinan serta adat istiadat. Budaya dan agama membentuk normatif yang berlaku dalam masyarakat Sasak yaitu adanya konsep Nasib yang menunjukan optimisme dalam melakukan upaya mencari pengobatan atau kesehatan dengan berlandaskan keyakinan kepada Allah atau faith-base yang menentukan sehat ataupun sakit (god locus of control).en_US
dc.description.abstractLatar belakang.Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi pada mata, jantung, ginjal, saraf, dan apabila tidak ditangani dengan tepat atau tidak secepatnya, penderita harus diamputasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien diabetes melitus paska amputasi terhadap god locus of control dalam self care behavior. Metode Penelitian. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan berjumlah enam orang dan didapatkan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dengan Colaizzy menggunakan teknik tematik konten. Hasil penelitian. Hasil ini terdiri dari 2 tema utama. Tema pertama yaitu menerima Nasib dalam konteks budaya dengan 3 sub tema yaitu prasyarat dalam ikhtiar, penerimaan diri, dan tawakal kepada Allah. Tema ke dua yaitu pengaruh positif spiritualitas dalam menjalani takdir dari Allah dan terdapat 3 kategori yaitu pengalaman mistik terhadap kebesaran Allah, perubahan positif dalam beribadah, dan strategi koping religius. Kesimpulan. Pembentukan tema ini di pengaruhi oleh unsur budaya dalam masyarakat Sasak yang didalamnya terdapat unsur agama dan keyakinan serta adat istiadat. Budaya dan agama membentuk normatif yang berlaku dalam masyarakat Sasak yaitu adanya konsep Nasib yang menunjukan optimisme dalam melakukan upaya mencari pengobatan atau kesehatan dengan berlandaskan keyakinan kepada Allah atau faith-base yang menentukan sehat ataupun sakit (god locus of control).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMKEP UMYen_US
dc.subjectAMPUTASIen_US
dc.subjectBUDAYA SASAKen_US
dc.subjectDIABETES MELITUSen_US
dc.subjectGOD LOCUS OF CONTROLen_US
dc.subjectSELF CARE BEHAVIOR.en_US
dc.titlePERSEPSI PENDERITA DIABETES MELITUS PASKA AMPUTASI TERHADAP GOD LOCUS OF CONTROL DALAM SELF CARE BEHAVIOR DI WILAYAH LOMBOK NUSA TENGGARA BARATen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record