dc.contributor.advisor | Hapsari, Twediana Budi | |
dc.contributor.author | SIREGAR, MISRA SURYANI | |
dc.date.accessioned | 2018-08-28T02:20:48Z | |
dc.date.available | 2018-08-28T02:20:48Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/20872 | |
dc.description | K-pop atau Hallyu adalah gelombang Korea, yaitu fenomena demam mulai dari musik, drama, fashion, makanan dan hal yang berkaitan dengan Korea. Masuknya budaya Korea ke Indonesia berkembang dengan cepat melalui drama-drama seri dan Musik-pop.
Penelitian ini adalaha penelitian deskriptif kualitati yang mana untuk mencari kejelasan dari masalah pada penelitian ini. Nalisis data yang di gunakan adalah menggunakan analisis menurut Bogdan dan Biklen yaitu upaya berjalannya dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang di kelola, mensintetiskannya, mencari pola dan menemukan pola, menemukan apa yanng di pelajari dan memutuskan apa yang dapat di ceritakan kepada orang lain.
Dalam kajian ini, pada persepsi-persepsi yang di utarakan fans muslimah pada Komunitas King Jogja adalah pada konsep maskulinitas boyband dimana laki-laki memperlihatkan unsur tubuh atau parasnya dan kemampuan suaranya. Dengan demikian persepsi dari para fans mengungkapkan bahwa maskulinitas dari boyband Korea selatan adalah karena sixpack, wajah yang tampan dengan menggunakan makeup, Stylis, mempunyai badan yang tinggi, suara yang bagus, dapat melakukan dance, dapat menggunakan alat musik, dan multitalent. Boyband Korea ini dikenal dengan wajahnya yang tampan dengan menggunakan makeup seperti halnya perempua yang memperlihatkan wajah mereka terlihat cantik. Dan gaya pakaian yang staylis dan terlihat rapih mau pun keren membuat penggemarnya sanngan menyukainya. Persepsi ini timbul karena penerimaan objek melalui media massa mau pun dari teman dekat yang lebih dulu menyukai K-pop. | en_US |
dc.description.abstract | K-pop atau Hallyu adalah gelombang Korea, yaitu fenomena demam mulai dari musik, drama, fashion, makanan dan hal yang berkaitan dengan Korea. Masuknya budaya Korea ke Indonesia berkembang dengan cepat melalui drama-drama seri dan Musik-pop.
Penelitian ini adalaha penelitian deskriptif kualitati yang mana untuk mencari kejelasan dari masalah pada penelitian ini. Nalisis data yang di gunakan adalah menggunakan analisis menurut Bogdan dan Biklen yaitu upaya berjalannya dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang di kelola, mensintetiskannya, mencari pola dan menemukan pola, menemukan apa yanng di pelajari dan memutuskan apa yang dapat di ceritakan kepada orang lain.
Dalam kajian ini, pada persepsi-persepsi yang di utarakan fans muslimah pada Komunitas King Jogja adalah pada konsep maskulinitas boyband dimana laki-laki memperlihatkan unsur tubuh atau parasnya dan kemampuan suaranya. Dengan demikian persepsi dari para fans mengungkapkan bahwa maskulinitas dari boyband Korea selatan adalah karena sixpack, wajah yang tampan dengan menggunakan makeup, Stylis, mempunyai badan yang tinggi, suara yang bagus, dapat melakukan dance, dapat menggunakan alat musik, dan multitalent. Boyband Korea ini dikenal dengan wajahnya yang tampan dengan menggunakan makeup seperti halnya perempua yang memperlihatkan wajah mereka terlihat cantik. Dan gaya pakaian yang staylis dan terlihat rapih mau pun keren membuat penggemarnya sanngan menyukainya. Persepsi ini timbul karena penerimaan objek melalui media massa mau pun dari teman dekat yang lebih dulu menyukai K-pop. | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Persepsi, Maskulinitas, K-pop | en_US |
dc.title | PERSEPSI FANS MUSLIMAH PENGGEMAR K-POP TERHADAP KONSEP MASKULINITAS BOYBAND KOREA SELATAN (STUDI KOMUNITAS KING JOGJA) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
097 | en_US |